Utang Polis Masih Menumpuk, AJB Bumiputera Kok Bisa Laba?

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
16 June 2023 16:25
Bumiputera
Foto: Gita Rossiana

Jakarta, CNBC Indonesia — Pihak Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mengemukakan alasan di balik perolehan laba bersih Rp 705 miliar pada 2022.

Laporan tersebut terbilang mengejutkan, mengingat AJB Bumiputera merugi Rp 1,9 triliun pada 2021. Selain itu perusahaan juga masih berjibaku untuk melunasi klaim polis nasabahnya. 

Manajemen AJB Bumiputera mengatakan laba tahun lalu bukan disokong oleh operasional perusahaan. "Laba yang dibukukan oleh perusahaan semata-mata dikarenakan peningkatan nilai aset tanah bangunan perusahaan, namun secara operasional kondisi perusahaan masih dalam tahap upaya penyehatan," ungkap manajemen AJB Bumiputera secara tertulis, pada Kamis, (15/6/2023).

Mengutip laporan keuangan, AJB BUmiputera mencatat hasil investasi naik 7 kali lipat menjadi Rp 786,87 miliar. 

Selain itu, beban perusahaan juga merosot tajam. Per 31 Desember 2022, jumlah beban klaim dan manfaat AJB Bumiputera turun 61,7% yoy menjadi Rp 660,3 miliar. 

Adapun dari total aset perusahaan per 31 Desember 2022 naik 13,1% yoy menjadi Rp 10,84 triliun. Manajemen mengaku, hal yang memengaruhinya adalah hasil penilaian kembali atas aset tanah dan bangunan baik yang dikategorikan sebagai tanah bangunan investasi maupun tanah bangunan dipakai sendiri.

Sebelumnya,AJB Bumiputera telah m

enunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Edi Endesta dan Rekan untuk menilai kembali aset properti yang dimiliki AJBB. "Adapun penilaian kembali atas tanah bangunan milik Perusahaan dilakukan secara berkala sesuai dengan kaedah akuntansi yang berlaku umum," tambahnya.

Di sisi lain total liabilitas perusahaan per 31 Desember 2022 turun 57,97% yoy. Penurunan paling besar terdapat pada kewajiban pencadangan teknis. 

Begitu pun dengan utang klaim mengalami penurunan cukup signifikan pula dibanding tahun lalu yaitu sebesar Rp5,19 triliun, Manajemen AJBB menerangkan, hal tersebut diprakarsai adanya penerapan kebijakan PNM atas cadangan premi dan utang klaim tertunda sebagaimana tertuang dalam RPK perusahaan yang disetujui OJK.

Selain itu, perhitungan cadangan teknis perusahaan per 31 Desember 2022 juga telah ditinjau oleh Aktuaris Independen Kantor Konsultan Aktuaria I Gde Eka Sarmaja, FSAI & rekan. Dari hasil tersebut ditemukan adanya total ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2022 yang membaik bila dibandingkan dengan total ekuitas tahun lalu.

Total ekuitas AJBB tercatat mengalami peningkatan sebesar Rp20,30 triliun. Hal ini dikarenakan dampak kebijakan PNM yang selisihnya dicatat sebagai ekuitas lain serta klasifikasi ulang atas polis-polis pasif AJB Bumiputera 1912 baik dalam bentuk cadangan premi maupun utang klaim tercatat yang belum ada pengajuanya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bumiputera Sakti, Berkali-kali Mau Mati, Selalu Hidup Kembali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular