
Meski Laba Rp971 M, RBC AJB Bumiputera Masih di Bawah Standar

Jakarta, CNBC Indonesia - Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 berhasil menyulap rugi tahun 2021 menjadi laba sebesar Rp971 miliar di tahun lalu. Sebagai informasi, tahun lalu, perusahaan rugi Rp1,19 triliun.
Mengacu pada laporan keuangan Senin, (12/6/2023), perusahaan asuransi bersama tertua di Indonesia itu mencatat kenaikan pendapatan 81,5% secara tahunan (yoy) sebesar Rp2,2 triliun, dari semula Rp1,2 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari sentimen pendapatan premi neto yang naik dari Rp884,18 miliar menjadi Rp1,17 triliun.
Pendapatan investasi AJB Bumiputera juga merangkak naik dari Rp103 miliar menjadi Rp786,87 miliar per tahun 2022. Di sisi lain, beban klaim dan manfaat menurun dari Rp1,72 triliun menjadi Rp660 miliar.
Sebagai rincian, jumlah klaim dan manfaat dibayar oleh AJB Bumiputera merosot tajam 54,6% dari Rp4,06 triliun ke Rp1,84 triliun. Rendahnya tingkat pembayaran klaim ini terjadi di tengah gonjang-ganjing wacana skema penurunan nilai manfaat (PNM) yang dimulai awal 2023 ini.
Di lain pihak, jumlah aset yang dimiliki AJB Bumiputera mencapai Rp10, 84 triliun, naik setara 13,1% year on year (yoy). Sementara jumlah liabilitas yang ditanggung mencapai Rp13,7 triliun.
Sementara itu, AJB Bumiputera mencatatkan ekuitas sebesar Rp2,9 triliun, nilai ini turun 87% dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp23,2 triliun.
Sejauh ini, AJB Bumiputera masih mencatatkan Risk Based Capital (RBC) atau rasio kemampuan perusahaan asuransi dalam menutupi kewajibannya sebesar -631,78%. Angka ini masih di bawah batas minimum RBC yang ditetapkan OJK sebesar 120%.
Sebelumnya, pada tahun 2021 AJB Bumiputera mengalami kerugian sehingga beberapa nasabahnya mengalami gagal bayar. Berbagai upaya penyelamatan dilakukan hingga berujung restrukturisasi perusahaan dan penyesuaian nilai klaim agar perusahaan terus dapat berdiri.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kabar Terbaru RPK OJK, Demutualisasi hingga Pembayaran Klaim