
PHE Cari Dana Rp 20 Triliun, Calon IPO Terbesar di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menurut Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ada salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero) yang akan melantai di bursa Efek Indonesia tahun ini. Pertamina Hulu Energi (PHE) digadang bakal melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Juni ini.
Menurut sumber Reuters, PHE mengincar dana IPO setidaknya Rp20 triliun atau setara US$ 1,36 miliar. Bila terlaksana aksi korporasi ini akan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara sepanjang tahun ini.
Terkhusus di BEI sudah ada puluhan emiten yang melantai hingga enam bulan berjalan tahun ini, diantaranya ada 10 emiten yang mencatatkan raihan dana terbesar hingga belasan triliun sebagai berikut :
1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
Hingga saat ini perusahaan tambang tembaga milik grup Medco yakni PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) bakal menduduki posisi pertama raihan dana terbesar pada tahun ini, sebanyak-banyaknya mencapai Rp12,93 triliun.
Perlu diketahui, hingga hari ini (16/6) AMMN masih dalam proses pencatatan saham di BEI dalam tahap book building. Rencananya emiten ini bakal mengeluarkan saham baru ke publik sebanyak 7,28 miliar lembar saham setara 10% dari modal yang ditempatkan dengan harga penawaran Rp 1.650 - Rp 1.775 per saham.
2. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Posisi kedua ditempati perusahaan yang melaksanakan hilirisasi dalam kendaraan listrik yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan raihan dana IPO mencapai Rp 9,2 triliun.
MBMA menjadi emiten ke-34 yang listing pada 2023 dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 85,9 triiliun. Perusahaan ini menawarkan harga saham di Rp 795 dan selama proses penawaran umum sempat terjadi kelebihan permintaan mencapai 19,9 kali.
3. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Salah satu anak usaha dari PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang energi terbarukan panas bumi yaitu PGEO juga berhasil meraih dana segar jumbo dari IPO senilai Rp 9,05 triliun.
PGEO mematok harga final IPO sebesar Rp 875 per lembar dengan total saham yang ditawarkan mencapai 10,35 miliar lembar atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
4. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR)
Selanjutnya ada emiten kendaraan listrik milik Grup yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) berhasil mengantongi dana segar dari pencatatan saham perdana di BEI sebesar Rp 875 miliar.
Raihan dana tersebut dilakukan dengan mengeluarkan saham baru ke publik sebanyak 8,75 juta lembar dengan harga penawaran final di Rp100/saham. Kepemilikan masyarakat atau free flow mewakili porsi 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
5. PT Hillcon Tbk (HILL)
Emiten selanjutnya ada PT Hillcon Tbk (HILL), perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas holding jasa pertambangan dan konstruksi ini berhasil meraup dana Rp552,87 miliar dalam aksi IPO-nya.
Melalui IPO, HILL menerbitkan saham baru sebanyak 442,3 juta atau setara 15% kepemilikan publik atau free float dengan harga final yang ditawarkan sebesar Rp 1.250/saham.
6. PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS)
Posisi ke-enam ditempati PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yang berhasil meraup dana dari aksi IPO sebanyak Rp 453,1 miliar. Harga perdagangan saham NSSS ini ditawarkan sebesar Rp 128 per lembar dengan menerbitkan saham baru sebanyak 3,5 miiar lembar saham atau setara 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor.
7. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menempati posisi selanjutnya dengan raihan dana segar melalui IPO sebesar Rp 371,8 miliar dengan harga penawaran final di Rp 200/lembar.
CUAN menerbitkan saham baru sebanyak 1,69 miliar lembar saham yang setara 15,03% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan penuh setelah IPO.
8. PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM)
Saham perfilman milik keluarga Punjabi yakni PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) menempati posisi ke-delapan dengan raihan dana IPO sebanyak Rp 217,43 miliar
RAAM memasang harga final sebesar Rp 243 per saham dengan menerbitkan saham baru setara 15% dari modal yang ditempatkan atau setara 929,2 juta lembar saham.
9. PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)
Posisi ke-sembilan ditempati PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) yang berhasil meraih dana melalui IPO senilai Rp 180 miliar dengan menawarkan saham baru ke publik sebanyak 600 juta lembar saham atau setara 24% dari total modal yang ditempatkan dan disetor perseroan.
10. PT Sarana Mitra Luas (SMIL)
Terakhir ada emiten industri PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) yang meraup dana dari hasil pelaksanaan penawaran umum di BEI sebesar Rp 175 miliar. Melalui IPO, SMIL menerbitkan 1,75 miliar lembar saham baru yang setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan di harga penawaran final sebesar Rp 100/saham.
(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berumur Kurang Dari 3 Tahun, Perusahaan Ini Incar IPO Rp 153M