Market Commentary

Miris, Saham BEBS Sudah ARB 20 Kali & Makin Dekati Gocap

Tim Riset, CNBC Indonesia
Kamis, 15/06/2023 10:47 WIB
Foto: Sultan Subang Asep Sulaeman dengan PT Lembur Sadaya Investama menjual saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA). (Tangkapan Layar Facebook Pondok Pesantren Al-Ihya Subang).

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang yakni PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) hingga perdagangan sesi I Kamis (15/6/2023) masih belum beranjak dari zona koreksi. Bahkan, saham BEBS terus mencetak auto reject bawah (ARB).

Per pukul 10:18 WIB, saham BEBS ambles 14,43% ke harga Rp 83/saham dan juga sudah menyentuh ARB. Kini, saham BEBS diperdagangkan di level psikologis Rp 80 per saham.

Saham BEBS sudah ditransaksikan sebanyak 87 kali dengan volume sebesar 275.100 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 22,83 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya terus menyusut dan saat ini mencapai Rp 3,73 triliun.


Hingga pukul 10:18 WIB, di order offer atau jual, terdapat 2,5 juta lot antrian di harga Rp 83/saham atau sekitar Rp 204,9 miliar.

Namun di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham BEBS sudah menyentuh ARB.

Diketahui, saham BEBS sudah mencetak ARB sebanyak 20 kali sejak suspensinya dibuka kembali oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Mei lalu.

Sejak suspensi dibuka kembali, saham BEBS terpantau sudah terkoreksi hingga 85,05%. Dalam sebulan terakhir, saham BEBS anjlok 80,88% dan sepanjang tahun ini sudah ambruk 88,78%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pun telah mengumumkan terjadinya pergerakan saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) atas saham BEBS pada Senin awal pekan ini.

Dalam pengumuman yang disampaikan otoritas bursa pada Selasa (12/6), peringatan UMA dilayangkan kepada saham BEBS lantaran terjadinya penurunan harga saham yang signifikan.

Sebelumnya, BEI juga telah menghentian sementara perdagangan saham BEBS di pasar reguler dan pasar tunai pada 18 Januari sampai dengan 9 Mei 2023.

Semenjak suspensi dibuka oleh BEI pada 9 Mei lalu, saham BEBS hanya sekali mencetak penguatan yakni pada perdagangan 26 Mei lalu, itupun juga dicurigai oleh pelaku pasar sebagai pergerakan yang tidak wajar, karena sepanjang perdagangan saat itu sempat ARB, namun pada akhir perdagangkan justru melesat.

Adapun pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 7 Juni 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat