Newsletter

Pasar RI Siap Pesta Lagi, Saham Teknologi Jadi Bintangnya

mae, CNBC Indonesia
13 June 2023 06:00
Bursa saham Amerika Serikat (AS)  Wall Street
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Dari Negara Paman Sam, bursa utama Wall Street melanjutkan pestanya kemarin. Ketiga bursa utama mereka mengakhiri perdagangan di zona hijau dengan kinerja impresif.

Indeks Dow Jones menguat 0,56% atau 189,55 ke posisi 34.066,33, indeks Nasdaq terbang 1,53% atau 202,78 poin ke posisi 13.461,92 sementara indeks S&P 500 menanjak 0,93% atau 40,07 poin ke 4.338,93.
Posisi penutupan indeks S&P dan Nasdaq bahkan menjadi yang tertinggi dalam 13 bulan terakhir atau sejak April 2022.

Bila dihitung dari titik terendahnya terakhir pada Oktober 2022 maka S&P sudah terbang 20%. Penutupan Nasdaq kemarin sudah 30% lebih tinggi dari titik rendahnya pada 27 Desember tahun lalu.

Menghijaunya Wall Street kemarin melanjutkan tren positifnya yang sudah berlangsung sejak pekan lalu. Ketiga bursa juga kompak menguat pada perdagangan Kamis dan Jumat pekan lalu.

Bergairahnya Wall Street ditopang oleh ekspektasi pasar mengenai kebijakan The Fed. Pasar semakin optimis jika The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan ini.
Setelah mengerek suku bunga sebesar 500 bps sejak Maret 2022, The Fed diproyeksi mulai menahan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari ini dan besok (13-14 Juni).

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 78,1% The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5% - 5,25%. Probabilitas ini naik tajam dibandingkan pada sehari sebelumnya yang hanya 71%.

Sebelum pengumuman kebijakan The Fed pada Rabu pekan ini, investor akan menunggu data inflasi Mei.
Pasar memperkirakan inflasi akan melandai menjadi 4% (year on year/yoy) pada Mei dari 4,9% (yoy) pada April.

"Kami tidak sepenuhnya percaya bahwa tidak ada kenaikan pada bulan ini. Namun ada peluang 50:50 atas peluang tidak terjadinya kenaikan.
Jika inflasi (sesuai ekspektasi pasar) maka faktor itu akan menjadi penopang dalam jangka pendek yang akan membuat pasar saham semakin naik," tutur
Certuity co-chief investment officer, Dylan Kremer, dikutip dari CNBC International.

Salah satu sektor penopang lonjakan Wall Street adalah kinerja saham sektor teknologi dan digital. Saham Oracle menembus rekor tertingginya sepanjang masa menjelang rilis keuangan setelah menguat hampir 6% kemarin.
Saham-saham seperti Amazon, Apple, dan Tesla juga melonjak dan rata-rata sudah melesat 21% dari titik rendahnya pada Oktober 2022.
Saham Tesla naik 2,2% sementara saham Apple dan Microsoft menguat 1,6% pada perdagangan kemarin.

Beberapa pengamat memperkirakan pelaku pasar Wall Street kini ada dalam mindset bullish.
"Semakin baik kinerja bursa dan keluar dari titik rendahnya pada Oktober maka semakin percaya diri investor. Apakah investor kini sudah puas? Mungkin iya dan itu adalah sinyal yang bagus," tutur Jake Dollarhide, chief executive officer dari Longbow Asset Management, dikutip dari Reuters.


(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular