Sedikit Lagi UNTR akan Akuisisi Stargate
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang dan alat berat Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) tengah dalam proses mengakuisisi tambang dan smelter nikel Grup Stargate. Perusahaan menargetkan pencaplokan ini dapat selesai dalam waktu dekat.
Adapun saat ini, kedua belah pihak tersebut tengah menyelesaikan rangkaian prasyarat sebelum menyelesaikan transaksi.
"Saat ini kedua belah pihak (seller dan buyer) sedang menuntaskan prasyarat-prasyarat yang ada agar bisa closing transaction," ujar Corporate Secretary UNTR Sara Lubis saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (8/6/2023).
Usai transaksi itu selesai, Sara mengkonfirmasi bahwa pihaknya berencana mengembangkan smelter berteknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF).
Pengembangan smelter berteknologi RKEF itu akan terbagi dalam dua line. Prosesnya diestimasikan membutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun, dan smelter dapat beroperasi komersial pada 2025 atau awal 2026.
Adapun kapasitas produksinya diperkirakan mencapai 130.000 ton hingga 140.000 ton per tahun.
Strategi ini merupakan upaya United Tractors dalam menjajaki bisnis ke pertambangan dan smelter nikel di sektor logam. Tujuannya, untuk mendorong perkembangan industri kendaraan listrik.
Maka dari itu, perusahaan sedang mengejar proses akuisisi saham perusahaan tambang nikel PT Starget Pacific Resources (SPR) dan perusahaan smelter nikel PT Stargate Mineral Asia (SMA).
Selain itu, masuknya UNTR ke sektor nikel juga merupakan salah satu cara perusahaan menyeimbangkan pendapatan bisnis batu bara dan non-batu bara pada 2030.
Sementara itu, UNTR mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 34,9 triliun atau naik sebesar 25% secara tahunan (yoy). Seiring dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bersih perusahaan naik 23% yoy menjadi Rp5,3 triliun.
Pertambangan batu bara berkontribusi 30%. Kemudian kontraktor penambangan dan mesin konstruksi, masing-masing 33% dan 31%. Sisanya merupakan sumbangsih pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi.
UNTR melaporkan hingga Maret 2023 total penjualan batu bara mencapai 3,0 juta ton, termasuk 0,7 juta ton batu bara metalurgi, atau sedikit meningkat dibandingkan triwulan pertama tahun 2022. Didorong dengan meningkatnya rata-rata harga jual batu bara, pendapatan segmen usaha pertambangan batu bara naik 39% yoy menjadi Rp10,5 triliun.
(mkh/mkh)