Analisis Teknikal

Weekend is Coming, IHSG Masih Mampu Nanjak ?

Putra, CNBC Indonesia
09 June 2023 07:15
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melompat 0,70% menjadi 6.666,33 pada penutupan sesi II perdagangan Kamis (8/6/23).

Transaksi pada Kamis melibatkan sekitar 19 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp9,7 triliun lebih.

Pada perdagangan Kamis, terdapat 316 saham yang menguat, 226 saham melemah sementara 194 lainnya stagnan. Dalam lima hari perdagangan IHSG masih terkoreksi 0,92%. Selain itu, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 3,37%.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, enam sektor menguat dengan sektor Energi dan Teknologi menjadi yang paling menguntungkan indeks masing-masing naik 1,3%.

Adapun lima saham dengan kapitalisasi raksasa yang menjadi leader IHSG berdasarkan bobot indeks ponnya adalah sebagai berikut:

  1. PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (17,2)
  2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (9,2)
  3. PT Bayan Resources Tbk (3,4)
  4. PT Bank Jago Tbk (3)
  5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (2,28)

Selain menunggu soal keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada pekan depan, perlambatan ekonomi China juga menjadi perhatian para pelaku pasar.

Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi China setelah pencabutan kebijakan lockdown pascapandemi Covid-19 masih belum sepenuhnya pulih. Terutama, aktivitas pabrik yang masih rendah dapat berdampak negatif terhadap ekonomi China, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.

Penurunan indeks Purchasing Managers' Index (PMI) China menjadi peringatan bagi perdagangan luar negeri Indonesia. Pada bulan Mei, ekspor China turun 7,5% secara year-on-year (YoY), sementara impor turun 4,5%.

Kinerja ekspor yang buruk dan penurunan impor mencerminkan permintaan yang lemah untuk barang-barang China, yang dapat berdampak pada ekspor dan impor Indonesia.

Hari ini, investor akan menantikan rilis data cadangan devisa (cadev) RI per Mei 2023. Cadev RI diproyeksikan turun tipis menjadi US$144,0 miliar dari bulan sebelumnya US$144,2 miliar.

Rilis data inflasi China per Mei juga akan menjadi perhatian pelaku pasar.

Selain itu, perlambatan ekonomi Eropa juga menjadi sentimen tambahan pasar hari ini.

Zona Euro resmi memasuki resesi teknis pada kuartal I-2023 setelah ekonomi terkontraksi 0,1% dalam dua kuartal berturut-turut.

Berdasarkan data resmi yang dirilis Kamis (8/6/2023), Eurostat merevisi angka pertumbuhan ekonomi tersebut dari estimasi sebelumnya sebesar 0%. Adapun, hasil tersebut menyusul resesi teknis yang juga dialami Jerman sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Kamis, IHSG membentuk marubozu usai melonjak di menit-menit akhir menjelang penutupan, yang ditopang kenaikan tiba-tiba saham GOTO (berkat market cap yang besar) di periode yang sama.

Kini IHSG menatap resistance terdekat berupa MA 20 di angka 6.695.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 43,38.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal dengan kecenderungan mulai menyempit.

Hari ini, IHSG berpotensi kembali bergerak mixed. Level resistance terdekat berada di 6.695.

Sedangkan, support terdekat di angka 6.660. Apabila tertembus, level support berikutnya berada di level psikologis 6.600.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular