Newsletter

Ekonomi China Memburuk, Awas RI Ikut Terseret!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
05 June 2023 06:00
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Tiga Indeks Utama Wall Street berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (2/6/2023) setelah  rilis data tenaga kerja yang masih solid serta senat yang sudah mengesahkan tagihan plafon utang.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melewat  2,12% ke posisi 33.762.762 sementara S&P 500 naik 1,45%ke 4.282,37, dan Nasdaq Composite juga mengalami penguatan dengan apresiasi 1,07% ke 13.240,77.

Sentimen yang mempengaruhi bursa saham begitu beragam mulai dari keputusan RUU plafon utang hingga arah suku bunga The Fed yang tengah di ramal oleh pelaku pasar.

Non-farm payrolls tumbuh lebih dari yang diharapkan untuk periode Mei, naik 339.000. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan 190.000 yang relatif sederhana. Angka ini sekaligus mencatatkan 29 bulan berturut-turut pertumbuhan pekerjaan positif.

Baru-baru ini, data ketenagakerjaan yang kuat telah menekan saham dengan anggapan akan membuat The Fes bakal menaikkan suku bunga. Tetapi data hari Jumat juga menunjukkan pendapatan per jam rata-rata naik kurang dari perkiraan ekonom dari tahun ke tahun, sementara tingkat pengangguran lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Kedua poin data tersebut telah memberi investor harapan bahwa Fed dapat menghentikan kampanye kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini, menurut Terry Sandven, kepala strategi ekuitas di Bank Wealth Management A.S.

"Yang disebut Goldilocks telah memasuki rumah," kata Sandven. "Jelas, di sisi bullish, ada tanda-tanda bahwa inflasi mulai berkurang, spekulasi bahwa Fed akan beralih ke mode jeda, meningkatkan kemungkinan soft landing."

Sementara itu, meredanya kekhawatiran seputar plafon utang AS juga membantu sentimen. DPR AS akhirnya meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU)Tanggung Jawab Fiskal atau Fiscal Responsibility Act.

Kesepakatan diketok dengan perolehan suara 314-117. Sebanyak 149 anggota Partai republik dan 165 anggota Partai Demokrat memilih untuk meloloskan RUU sementara 71 anggota DPR menentangnya.

Kesepakatan ini sekaligus mengakhiri drama di Capitol Hill, Kongres AS antara legislatif dan eksekutif AS mengenai debt ceiling atau plafon utang AS.

Di antara kesepakatan yang ada dalam RUU tersebut adalah pemberlakuan batas pinjaman yang ada hingga Januari 2025 atau menangguhkan plafon utang hingga Januari 2025.

Artinya, persoalan debt ceiling baru akan dibahas lagi setelah pemilihan presiden AS. Kesepakatan lainnya adalah belanja pemerintah federal akan tetap sama pada 2024 untuk kemudian naik sekitar 1% pada 2025.

(aum/aum)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular