Internasional

Tak Hanya Barat, Zelensky Rupanya Juga Minta Bantuan China

fsd, CNBC Indonesia
03 June 2023 18:45
(COMBO) This combination of pictures created on April 26, 2023 shows Ukraine's President Volodymyr Zelensky (L) leaving from 10 Downing Street in central London on February 8, 2023, after meeting with Britain's Prime Minister, and China's President Xi Jinping (R) attending a meeting with Russian Prime Minister in Moscow on March 21, 2023. - Ukrainian President Volodymyr Zelensky appointed a new ambassador to Beijing on April 26, 2023 after his first call with Chinese leader Xi Jinping since Moscow's invasion. Pavel Ryabikin, who previously headed the ministry of strategic industries of Ukraine, was named Kyiv's new envoy to China, according to a decree on the presidency's website. Ukraine has not had an ambassador to China since February 2021. (Photo by Daniel LEAL and DMITRY ASTAKHOV / various sources / AFP)
Foto: AFP/DMITRY ASTAKHOV

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah setahun lebih perang berkecamuk, Presiden Ukraina menyebut bahwa saat ini dirinya siap untuk meluncurkan serangan balasan kepada Rusia.

Hal ini diungkapkan Volodymyr Zelensky dalam wawancara terbaru dengan The Wall Street Journal.

Mengutip laporan WSJ, untuk mempermulus aksi ini Zelensky tidak hanya meminta bantuan barat, melainka juga bantuan sejumlah negara yang kerap dianggap dekat Rusia.

Pemerintahan Zelensky telah berusaha untuk mengisolasi Rusia dengan berupaya mendapatkan dukungan dari negara-negara termasuk China, India, dan Brasil yang memelihara hubungan persahabatan dengan Rusia.

"Putin harus tahu bahwa orang tidak akan menjabat tangannya, bahwa dia tidak lagi duduk di meja dengan negara-negara yang serius, bahwa Rusia bukan bagian dari organisasi internasional," katanya.

China, yang tidak mengutuk invasi Rusia dan menyalahkan AS dan sekutunya atas perang tersebut, telah berusaha untuk memasukkan dirinya dalam diplomasi yang bertujuan untuk perdamaian.

Ukraina mengatakan siap untuk mendengarkan pandangan China tetapi tidak akan menyetujui proposal apa pun yang akan melibatkan penyerahan wilayah.

Zelensky mengatakan dia mendesak Presiden China Xi Jinping dalam panggilan telepon April lalu untuk tidak memasok Rusia dengan senjata atau teknologi lainnya, dan Xi meyakinkannya bahwa China tidak menyediakan senjata ke Rusia.

China lebih besar dan lebih kuat dari Rusia dan dapat memainkan peran penting dalam membawa perdamaian, kata Zelensky.

"Saya tidak ingin negara sebesar itu [China] berdiri dan menyaksikan orang mati," katanya. "


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Menang Lagi di Ukraina, Zelensky Ngamuk Bom Minyak Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular