Bursa Asia Kompak Hijau Royo-Royo, Hang Seng Paling Top
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik kompak menguat pada awal perdagangan Jumat (2/6/2023). Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka menguat 0,59% di posisi 31.332,5, KOSPI Korea Selatan dibuka menguat 0,67% di posisi 2.586,27, Indeks Hang Seng Hong Kong juga ikut dibuka menguat 1,86% di posisi 18.556, Shanghai Composite China dibuka menguat 0,25% ke 3.212,45, FTSE Straits Times Singapura juga naik hingga 0,55% ke posisi 3.176,12, dan ASX 200 Australia dibuka menguat 0,03% di posisi 7.110,8.
Untuk IHSG Indonesia tidak bergerak pada perdagangan hari ini karena cuti bersama Hari Waisak.
Saham Jepang naik pada hari Jumat, dimana kenaikan Indeks Nikkei 225 menjadi kenaikan mingguan kedelapan berturut-turut, karena anggota parlemen Amerika Serikat (AS) menyetujui rencana untuk menaikkan batas utang dan tanda-tanda bank sentral tidak terburu-buru untuk memperketat kebijakan moneter.
Senat AS menyetujui rencana untuk menaikkan batas utang, sementara Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan kepada anggota parlemen bahwa bank sentral tidak memiliki kerangka waktu yang ditetapkan untuk mencapai target inflasi 2%.
Nikkei siap untuk kenaikan 1,5% pada minggu ini. Di antara para anggotanya, 186 saham naik nilainya pada hari Jumat dibandingkan 34 saham yang jatuh.
Sedangkan saham Korea Selatan bersiap untuk kenaikan mingguan ketiga karena keringanan utang AS.
Saham Korea Selatan naik pada hari Jumat dan ditetapkan untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, dimana Senat AS yang menyetujui RUU untuk menangguhkan plafon utang pemerintahnya.
RUU untuk menangguhkan pagu utang pemerintah AS sebesar US$31,4 triliun dan menghindari gagal bayar yang membawa bencana, mendapatkan cukup suara untuk disahkan di Senat pada hari Kamis.
Semua 100 senator mencapai kesepakatan untuk memperdebatkan hingga 11 amandemen dan kemudian segera memberikan suara untuk mengesahkan undang-undang tersebut, sebelum batas waktunya Senin 5 juni mendatang untuk menangguhkan batas utang hingga 1 Januari 2025.
Jika rencana tersebut berhasil, Kongres akan segera mengirimkan RUU tersebut kepada Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.
Selain itu, inflasi konsumen Korea Selatan menurun selama empat bulan berturut-turut di bulan Mei ke level terendah dalam 19 bulan tetapi inflasi inti tetap tinggi, dari data yang dikeluarkan pada hari Jumat.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/wur)