
Bikin Happy! Harga Emas Antam Naik Lagi, Jadi Segini Sekarang

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam naik pada Jumat (2/6/2023). Kenaikan ini mengikuti pergerakan harga emas dunia yang sudah naik sejak 30 Mei 2023.
Berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas naik Rp 5.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dibanderol Rp 1.065.000/batang, tertinggi dalam dua pekan terakhir.
Pada perdagangan Jumat (2/6/2023) harga emas global kembali naik 0,18% ke posisi US$ 1.999,15 per troy ons. Harga emas ditetapkan pada hari Jumat sebagai kenaikan mingguan terbesar dalam hampir dua bulan, karena kampanye pengetatan kebijakan bank sentral AS memperkuat daya tarik emas.
Selain itu, para bankir bank sentral AS seharusnya tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan mereka berikutnya, Presiden Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada hari Kamis, meskipun inflasi Amerika Serikat (AS) telah turun namun masih lambat dan mengecewakan.
![]() Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Kamis (4/5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Inflasi AS Turun Jadi 4,9% YoY per April 2023. Inflasi Amerika Serikat (AS) tercatat 4,9% YoY per April 2023. Angka itu turun dari bulan sebelumnya yang tembus 5% YoY.
Saat ini pasar melihat peluang 79,6% dari suku bunga tetap tidak berubah di bulan Juni. Emas yang tidak menghasilkan bunganya sendiri akan kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.
Namun sebagian pelaku pasar memperkirakan Teh Fed masih akan menaikkan suku bunga pada Juni sebesar 25 bps untuk kemudian mulai menahannya sejak Juli. The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 500 bps sejak Maret tahun lalu menjadi 5,0-5,25%
Masalah plafon utang masih berlanjut, senat AS sudah berada di jalurnya untuk mengesahkan RUU dalam mengangkat plafon utang pemerintah US$ 31,4 triliun pada Kamis malam, ucap Pemimpin Mayoritas Demokrat Chuck Schumer, menambahkan, "Kami menghindari gagal bayar malam ini".
Dari sisi data biaya tenaga kerja, produktivitas pekerja AS merosot pada kuartal pertama, meskipun tidak setinggi perkiraan awal, menurut data pemerintah, yang juga menunjukkan revisi penurunan tajam pada biaya tenaga kerja pada kuartal terakhir dan dalam tiga bulan terakhir tahun 2022.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Tak Jadi Resesi, Emas Pegadaian Gagal To The Moon
