PwC Tersangkut Skandal Kebocoran Data Rahasia Australia

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
30 May 2023 12:10
PwC indonesia (Dok. PwC indonesia)
Foto: PwC indonesia (Dok. PwC indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor Akuntan Publik Multinasional PwC cabang Australia sedang terlilit skandal kebocoran data pajak setelah firma keuangan ini menggunakan data rahasia pemerintah untuk kepentingan bisnisnya.

Kepala eksekutif PwC Australia Kristin Stubbins membuat surat permintaan maaf karena telah memanfaatkan informasi rahasia kebijakan pajak pemerintah. Ia juga mengaku telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya.

"Saya ingin meminta maaf atas nama PwC Australia. Saya minta maaf kepada masyarakat; kepada Pemerintah Australia karena melanggar kerahasiaan Anda; kepada klien kami untuk setiap pertanyaan yang mungkin muncul tentang integritas dan kepercayaan kami; dan kepada 10.000 mitra dan staf PwC Australia yang terdampak," ungkap Kristin, dikutip dari unggahan di akun LinkedInnya, Senin, (29/5/2023).

Buntut dari kejadian ini, Kristin telah memerintahkan sembilan mitra akuntannya untuk non aktif sementara. Ia juga mengatakan pihaknya terus kooperatif dalam pelaksanaan penyelidikan yang berlangsung.

"Saya berkomitmen penuh untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari para pemangku kepentingan kami. Dan, saat kami menjalani proses ini, saya berkomitmen untuk sepenuhnya transparan," tambah Kristin.

PwC terlibat dalam skandal kebocoran pajak setelah perusahaan tersebut dituduh menggunakan informasi rahasia pemerintah untuk kelangsungan bisnis dan membantu klien menghindari pembayaran pajak berdasarkan undang-undang baru.

Dikutip dari LinkedIn News, Perusahaan konsultan raksasa itu telah setuju untuk memberhentikan staf mana pun yang mengetahui tentang skandal kebocoran pajak dari mengerjakan kontrak pemerintah yang ada atau yang akan datang.

Setelah skandal tersebut, Mantan CEO PwC Australia Tom Seymour akan pensiun dini. PwC juga mengatakan telah menunjuk Ziggy Switkowski, mantan CEO Telstra, untuk memimpin penyelidikan atas masalah tersebut.

Polisi Federal Australia (AFP) akan menyelidiki mantan mitra PwC Tom Collins karena diduga menggunakan informasi rahasia Departemen Keuangan untuk membantu klien perusahaan.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan nama-nama karyawan PwC yang diduga terlibat dalam skandal kebocoran pajak harus diumumkan. Dia mengatakan kepada stasiun radio Sydney bahwa perilaku itu "tidak dapat diterima" dan nama-nama tersebut harus diungkapkan "pada waktu yang tepat".


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Skandalnya Bikin Was-was Jokowi, Bos Adani Keruk Kekayaan RI!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular