
Awas! Pasar Saham Hingga Emas Lagi Babak Belur

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/5/2023) waktu setempat. Kenaikan tersebut karena optimisme mengenai utang AS.
Indeks Dow Jones anjlok 1,01% di posisi 33.012,14, S&P 500 melemah 0,64% di posisi 4.109,90, dan Nasdaq menguat 0,18% di posisi 12.343,05
Indeks saham AS ditutup melemah pada hari Selasa setelah hasil mengecewakan dari emiten Home Depot dan data penjualan ritel AS bulan April, dimana menunjukkan belanja konsumen yang lebih lemah, sementara ketidakpastian tentang suku bunga dan negosiasi pagu utang yang membebani sentimen.
Departemen Perdagangan melaporkan penjualan ritel naik 0,4% pada bulan April 2023, setengah dari laju kenaikan jika dibandingkan perkiraan kenaikan 0,8%. Tetapi trennya masih cukup solid, meskipun ada risiko resesi yang meningkat tahun ini.
Namun salah satu pendorong jatuhnya Dow Jones yakni Home Depot Inc (HD) di tutup turun 2,15% dalam perdagangan Selasa (16/5/2023) setelah rantai renovasi rumah turun dari perkiraan penjualan tahunannya, dimana orang Amerika mengurangi pengeluaran untuk peralatan dan bahan bangunan karena inflasi yang tetap tinggi.
Data terbaru menunjukkan perlambatan ekonomi AS menyusul serangkaian kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve untuk melawan inflasi yang tinggi. Perlambatan seiring dengan negosiasi yang terjadi baru-baru ini mengenai plafon utang AS yang menjadi perhatian kapan bank sentral akan menghentikan kenaikan suku bunga atau memangkasnya.
Sementara pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga pada akhir tahun, komentar terbaru dari pejabat The Fed menunjukkan bahwa mereka belum siap untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan dia tidak berpikir bank sentral dapat mempertahankan suku bunga yang stabil.
Anggota parlemen mengadakan sesi baru pembicaraan tentang menaikkan plafon utang. Departemen Keuangan telah memperingatkan dapat kehabisan uang segera setelah 1 Juni 2023 tanpa kesepakatan. Dimana ini akan memicu default dan kemungkinan menyebabkan merosotnya ekonomi yang tajam.
(saw/saw)