Market Commentary

IHSG Akhirnya Bergairah Lagi, 8 Saham Ini Jadi Pendorongnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Rabu, 10/05/2023 11:28 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Rabu (10/5/2023), setelah selama dua hari sebelumnya bergerak volatil.

Per pukul 11:12 WIB, IHSG menguat 0,34% ke posisi 6.803,18. IHSG kembali ke zona psikologis 6.800 pada perdagangan sesi I hari ini.


Secara sektoral, sektor teknologi menjadi penopang terbesar IHSG pada pagi hari ini yakni sebesar 1,53%, disusul oleh sektor utilitas sebesar 1,15%.

Selain itu, beberapa saham turut membantu IHSG menguat pada hari ini.

Berikut saham-saham yang dapat mendorong IHSG berbalik arah ke zona hijau.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
GoTo Gojek TokopediaGOTO9,641144,59%
Bank MandiriBMRI7,115.1000,99%
Telkom IndonesiaTLKM4,844.1100,98%
Bayan ResourcesBYAN2,9020.4750,61%
Bank Negara IndonesiaBBNI2,369.2251,10%
Bank Central AsiaBBCA1,758.9500,28%
Adaro Energy IndonesiaADRO1,662.9301,38%
Astra InternationalASII1,186.3750,79%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penopang terbesar indeks pada sesi I hari ini, yakni mencapai 9,6 indeks poin.

Selain itu, tiga saham bank raksasa juga menjadi penopang IHSG pada sesi I hari ini. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 7,1 indeks poin, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 2,4 indeks poin, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 1,7 indeks poin.

Tak hanya itu saja, saham raksasa batu bara dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di bursa yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) juga ikut menjadi leader IHSG yakni sebesar 2,9 indeks poin.

IHSG berhasil mengawali perdagangan hari ini dengan dibuka di zona hijau, setelah dua hari terakhir dibuka di zona merah dan bergerak volatil. Namun, sentimen pasar global yang masih belum menentu dapat mempengaruhi penguatan IHSG pada hari ini.

Investor menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode April 2023 yang akan dirilis malam nanti waktu Indonesia.

Inflasi Negeri Paman Sam pada bulan lalu diperkirakan bertahan di 5% secara tahunan (year-on-year/yoy), sama seperti periode sebelumnya.

Sedangkan untuk inflasi inti AS diperkirakan tumbuh tipis sebesar 5,5% (yoy), dibandingkan periode sebelumnya di 5,6% (yoy). Data inflasi penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam pertemuan FOMC mendatang.

Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar hari ini menanti rilis data penjualan ritel periode Maret 2023 yang diperkirakan tumbuh positif 1,4% dibandingkan sebelumnya 0,6%.

Proyeksi pertumbuhan ritel yang tetap positif sejalan dengan optimisme konsumen yang meyakini ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh positif ke depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat