Market Commentary

Kacau! Saham Sultan Subang ARB Lagi, Antrean Jual Rp940 M

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Rabu, 10/05/2023 09:30 WIB
Foto: Dok Berkah Beton Sedaya, BEBS

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang yakni PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) terpantau kembali ambles dan menyentuh auto reject bawah (ARB) pada awal perdagangan sesi I Rabu (10/5/2023).

Per pukul 09:03 WIB, saham BEBS terpantau ambles 6,31% ke harga Rp 520/saham. Saham BEBS sudah menyentuh ARB pada awal perdagangan sesi I hari ini.

Saham BEBS sudah ditransaksikan sebanyak 3 kali dengan volume sebesar 23.500 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 12,2 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 23,4 triliun.


Hingga pukul 09:03 WIB, di order offer atau jual, terdapat 18,08 juta lot antrian di harga Rp 520/saham, sekaligus menjadi antrian jual terbanyak untuk perdagangan hari ini. Artinya secara total terdapat Rp 940 miliar dalam bentuk saham yang ingin keluar dari emiten ini.

Sementara di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham BEBS sudah menyentuh ARB.

Diketahui, saham BEBS sudah menyentuh ARB selama dua hari beruntun sejak kemarin. Adapun pada perdagangan kemarin, suspensi saham BEBS kembali dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebelumnya, pada 18 Januari 2023, BEI menggembok saham BEBS di pasar reguler dan pasar tunai dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.

Pada 3 Mei 2023, emiten milik Asep Sulaeman Sabanda (yang kerap disebut Sultan Subang) tersebut sendiri melakukan paparan publik (public expose) insidentil.

Agenda dalam public expose tersebut di antaranya, telaahan kinerja keuangan dan operasi yang terkini yang dapat diungkapkan; kendala-kendala yang dihadapi, termasuk kondisi ketidakpastian (jika ada); upaya untuk meningkatkan kinerja Perusahaan Tercatat; target kinerja perusahaan tahun berjalan; hingga klafirikasi isu yang beredar di publik.

Menjawab pertanyaan soal rencana ekspansi perusahaan pada 2023 dari peserta paparan publik, manajemen BEBS menjelaskan, perseroan akan terus menjalankan rencana ekspansi yaitu melalui pengembangan dan utilisasi pabrik serta utilisasi anak-anak usaha.

Untuk belanja modal tentunya sudah dipersiapkan dari hasil laba bersih tahun 2022 dan penggunaannya akan ditentukan pada saat RUPS, saat ini untuk belanja modal dari internal perusahaan.

Kemudian, manajemen juga mengklarifikasi pertanyaan terkait aksi lego oleh Asep Sulaeman yang beriringan dengan penurunan tajam dan suspensi saham BEBS dari awal Januari hingga sebelum suspensi.

Saham BEBS sendiri sudah anjlok 25,00% selama periode tersebut.

"Sepengetahuan kami, BEI menjalankan prosedurnya dalam rangka menjaga transaksi saham dengan salah satunya melakukan suspensi saham. Adapun alasan suspensi adalah karena hal tersebut. Hingga saat ini bapak Asep Sabanda masih menjadi pemegang saham perseroan," jelas manajemen BEBS dalam paparan publik sebagaimana terbit di website BEI (4/5).

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat