
Begini Pergerakan Saham Perbankan RI Pasca Suku Bunga AS Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan Indonesia kelompok KBMI 3-4 terpantau beragam pada perdagangan sesi I Kamis (4/5/2023), di mana investor menimbang dampak dari berlanjutnya sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS).
Dari 13 saham bank KBMI 3-4, tercatat enam saham melemah, dua saham cenderung stagnan, dan lima saham menguat.
Berikut pergerakan saham bank KBMI 3-4 pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Negara Indonesia | BBNI | 9.350 | -1,32% |
Bank Mandiri | BMRI | 5.175 | -0,96% |
Bank Mega | MEGA | 4.940 | -0,80% |
Bank Pan Indonesia | PNBN | 1.080 | -0,46% |
Bank Tabungan Negara | BBTN | 1.220 | -0,41% |
Bank CIMB Niaga | BNGA | 1.235 | -0,40% |
Bank Maybank Indonesia | BNII | 228 | 0,00% |
Bank OCBC NISP | NISP | 870 | 0,00% |
Bank Central Asia | BBCA | 8.950 | 0,28% |
Bank Danamon Indonesia | BDMN | 2.760 | 0,36% |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | 5.125 | 0,49% |
Bank Permata | BNLI | 960 | 0,52% |
Bank Syariah Indonesia | BRIS | 1.765 | 2,92% |
Sumber: RTI
Hingga pukul 09:28 WIB, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi saham bank yang koreksinya paling besar pada sesi I hari ini, yakni mencapai 1,32% ke posisi Rp 9.350/unit.
Sedangkan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi saham yang paling besar penguatannya pada sesi I hari ini, yakni melonjak 2,92% menjadi Rp 1.765/unit.
Saham perbankan yang cenderung bervariasi terjadi setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp), sesuai dengan ekspektasi pasar.
Tetapi, investor cenderung kecewa dengan The Fed karena mereka belum mengisyaratkan akan segera melunak dengan memangkas suku bunga. Namun, Chairman The Fed, Jerome Powell mengisyaratkan akan mengakhiri kenaikan suku bunga.
Sebagai catatan, The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 10 kali sejak Maret tahun lalu setelah inflasi AS melambung. Suku bunga saat ini adalah yang tertinggi sejak 2006 atau 12 tahun terakhir.
Di lain sisi, krisis perbankan di AS yang kembali muncul juga mempengaruhi selera investasi pelaku pasar, meski kinerja perbankan di RI cukup baik.
Selain itu, investor juga cenderung wait and see menanti rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 yang akan dirilis pada Jumat besok.
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 dapat tumbuh di kisaran 5% hingga 5,3%.
"Untuk kuartal I-2023 pertumbuhannya cukup bagus. Setidaknya bisa tumbuh 5%, meskipun kita tetap mewaspadai kinerja ekspor mengalami koreksi dari sisi level pertumbuhannya cukup tinggi," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (14/3/2023 lalu).
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemarin Bergairah, 11 Saham Bank RI Malah Loyo Lagi
