
Saham BUMN Karya Bangkit, Gegara Mau Dipangkas Erick Jadi 4?
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi BUMN Karya dan anak usahanya terpantau bergariah pada perdagangan sesi I Kamis (4/5/2023), di tengah isu bahwa BUMN Karya akan dipangkas menjadi empat perusahaan.
Berikut pergerakan emiten konstruksi BUMN Karyadan anak usahanya pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
PP Presisi | PPRE | 214 | 2,65% |
Waskita Karya | WSKT | 635 | 1,98% |
Wijaya Karya Beton | WTON | 590 | 1,85% |
Wijaya Karya | WIKA | 426 | 1,83% |
PP | PTPP | 427 | 1,69% |
Adhi Commuter Properti | ADCP | 428 | 1,67% |
Adhi Karya | ADHI | 429 | 1,49% |
Wijaya Karya Bangunan Gedung | WEGE | 430 | 0,75% |
PP Properti | PPRO | 431 | 0,00% |
Waskita Beton Precast | WSBP | 432 | -1,96% |
Sumber: RTI
Hingga pukul 09:38 WIB, saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) memimpin penguatan saham BUMN Karya pada sesi I hari ini, yakni melonjak 2,96% ke posisi Rp 116/saham.
Sedangkan untuk induk dari BUMN Karya juga kompak bergairah, seperti saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serius akan melakukan pembenahan pada perusaahaan pelat merah yang memiliki kinerja buruk, termasuk di sektor karya.
Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan perusahaan BUMN di sektor infrastruktur dan karya akan dilakukan konsolidasi.
Erick mengungkapkan, terkait proses konsolidasi tersebut akan dibagi menjadi dua segmen, yakni perusahaan BUMN karya dengan skala kecil diserahkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa untuk dilakukan merger.
"Konsolidasi karya dipastikan akan terjadi, yang mana belum jadi keputusan. Tapi framework sepertinya yang ada di PPA Danareksa karena yang kecil-kecil, di merger," kata Erick di Kantornya, Rabu (3/5/2023).
Sementara, untuk perusahaan dengan skala besar seperti PT Hutama Karya (Persero) atau HK, WSKT, PTPP, WIKA, hingga ADHI masih dalam proses pengkajian.
"Sistemnya kepemilikan seperti HK dan Waskita, seperti Bank Mandiri punya BSI padahal di bawahnya merger, tapi keputusan ini belum terjadi," jelasnya.
Erick mengungkapkan, proses konsolidasi akan disesuaikan dengan cetak biru (blueprint) dua tahun lalu yang diterbitkan Boston Consulting Group (BCG). Laporan tersebut telah merekomendasikan cukup ada empat BUMN karya yang memiliki segmentasi berbeda sesuai dengan keahlian.
"Sebaiknya BUMN karya dari sembilan BUMN menjadi empat BUMN. Ada ekspertis di gedung dan lain-lain, jadi tidak semua atau palugada," ungkapnya.
Erick menambahkan, upaya konsolidasi BUMN karya akan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu proyek yang saat ini sedang berjalan atau bahkan agar tidak merusak kinerja.
"Jangan sampai merger dan konsolidasi menghambat pembangunan, kan mereka lagi tender. Ini yang kita jaga. Jangan sampai kontraproduktif yang justru menghambat perkembangan usaha. Mesti hati-hati," pungkasnya.
Saham BUMN Karya memang tengah disorot oleh masyarakat karena tingkat utangnya yang cukup besar pada tahun lalu.
Di 2022, lima perusahaan BUMN Karya memiliki total liabilitas atau utang jumbo sepanjang tahun 2022. WSKT, PTPP, WIKA, ADHI, dan HK.
Jika dihitung, total utang BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 287,03 triliun. Waskita Karya menyumbang utang paling besar senilai Rp 83,93 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Saham Konstruksi BUMN Karya Tiba-Tiba Bangkit, Ada Apa?
