
Merger UBS-Credit Suisse, Komposisi Pemegang Saham Bocor

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses pengambilalihan raksasa bank Swiss bermasalah Credit Suisse oleh UBS hampir rampung. Muncul informasi detail terbaru terkait seperti apa nantinya bentuk bank baru hasil merger itu.
Melansir Reuters pada Selasa (2/5/2023), UBS sedang berupaya untuk melakukan pemisahan bagian (spin-off) Swiss dari Credit Suisse. Bank juga sedang meminta kepala bisnis saat ini, Andre Helfenstein untuk menjalankannya.
Surat kabar Swiss mengutip sebuah sumber yang mengatakan UBS telah mendapatkan ide spin-off. Ide ini awalnya dianggap tidak memungkinkan, di tengah meningkatnya tekanan publik dan politik.
Eksekutif UBS telah berulang kali mengatakan bahwa semua opsi masih ada mengenai bisnis domestik Credit Suisse.
Selain itu, beberapa sumber mengonfirmasi bahwa mantan wakil kepala divisi manajemen kekayaan global UBS, Tom Naratil, akan bergabung kembali dengan bank, setelah mengundurkan diri pada bulan Oktober.
Sejauh ini, UBS menolak untuk berkomentar terkait informasi ini.
Sementara itu, Saudi National Bank yang memegang hampir 10% saham Credit Suisse (CSGN.S) akan dikonversi menjadi sekitar 0,5% dari UBS setelah merger rampung nanti.
Saudi National Bank (SNB), pemegang saham utama Credit Suisse, mengatakan nilai tercatat investasinya di pemberi pinjaman Swiss yang bermasalah adalah 1,3 miliar riyal atau setara Rp5,08 triliun pada 31 Maret, turun hampir 70% selama kuartal pertama.
Bank terbesar kerajaan Saudi dengan aset menginvestasikan 5,5 miliar riyal untuk membeli saham di Credit Suisse tahun lalu.
Mantan ketua SNB pada bulan Maret lalu mengatakan tidak dapat membeli lebih banyak saham di Credit Suisse karena alasan peraturan. Pernyataan itulah yang memicu aksi jual lebih lanjut di saham bank Swiss yang bermasalah itu, memperburuk krisis kepercayaan yang akhirnya menyebabkan pengambilalihan yang diatur pemerintah oleh saingannya UBS.
"Kepemilikan saham SNB di Credit Suisse sebesar 9,88% akan dikonversi menjadi kepemilikan saham di UBS sekitar 0,5% setelah merger selesai," kata pernyataan bursa.
(Zefanya Aprilia/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hampir 'Karam' Credit Suisse Malah Mau Tebar Bonus Rp 16 T