
IHSG ke Level 7.000 Makin Kuat, Deretan Indikatornya Terlihat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi II perdagangan Kamis (27/4/23) melesat 0,51% menjadi 6.910,14 secara harian.
Di akhir sesi II, Sebanyak 303 saham menguat, 225 saham melemah, sementara 203 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai sekitar Rp. 11,5 triliun dengan melibatkan 24 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,6 juta kali.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv mayoritas sektor dengan sektor Energi memimpin penguatan hampir empat persen.
Pada penutupan perdagangan Kamis, Bayan Resources berkontribusi paling besar dengan bobot 31,88 indeks poin disusul sebesar Bank Rakyat Indonesia 15,85 indeks poin.
Asing juga kembali melakukan beli bersih (net buy) Rp356,44 miliar di pasar reguler. Selama sepekan belakangan, asing mencatatkan net buy Rp5,40 triliun.
Pergerakan pasar saham Indonesia hari ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen, baik dari dalam maupun luar negeri.
Mayoritas bursa Wall Street masih berada di zona merah, meskipun indeks Nasdaq sudah menghijau. Hijaunya Nasdaq, yang menjadi tempat bernaung perusahaan teknologi, diharapkan dapat membawa angin segar bagi perusahaan teknologi Tanah Air. Namun, analis AS masih pesimis terhadap kinerja perusahaan teknologi, meskipun raksasa teknologi seperti Microsoft dan Meta masih membukukan pendapatan yang di atas ekspektasi.
Selain itu, pergerakan indeks Dow Jones dan S&P juga dapat membuat pasar keuangan Indonesia muram hari ini, karena pasar kini melihat ekonomi AS akan melandai. AS pada Rabu malam (26/4/2023) merilis data pemesanan barang modal untuk Maret, di mana pemesanan dari perusahaan AS - di luar industri pesawat dan militer - terkontraksi 0,4% (mtm), lebih buruk dari ekspektasi pasar yang memperkirakan koreksi 0,1%.
AS juga akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 malam nanti pukul 19:30 WIB. Sejumlah polling menunjukkan ekonomi Negara Paman Sam akan melandai atau bahkan terkontraksi pada Januari-Maret 2023, meskipun ekonomi AS tumbuh cukup tinggi 2,9% (year on year/yoy) pada kuartal IV-2022.
Sementara itu, dari dalam negeri, sentimen penting akan datang dari laporan keuangan perbankan serta peredaran uang. Dua bank besar Tanah Air hari ini akan mengumumkan laporan keuangan kuartal I-2023 yakni PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Perbankan Indonesia mencatatkan kinerja luar biasa pada 2022, di mana laba bersih BCA melonjak 29,6% menjadi Rp 40,7 triliun dan BRI mencatatkan lonjakan laba sebesar 67,15% menjadi Rp 51,4 triliun.
Namun, sentimen positif tersebut mungkin dapat diredam oleh data uang beredar pada Maret 2023 yang akan dirilis oleh Bank Indonesia hari ini. Data uang beredar pada Februari hanya tumbuh 7,9% (yoy), melandai dari 8,2% pada Januari 2023. Jika pertumbuhan uang beredar melandai pada Maret, kondisi ini harus menjadi warning bagi pertumbuhan konsumsi, padahal konsumsi masyarakat merupakan salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selain itu, harga batu bara yang kembali menguat 1,69% ke level US$ 190 kemarin juga dapat membawa sentimen positif bagi pasar saham Indonesia.
Hari ini, musim rilis laporan keuangan kuartal I 2023 dan jadwal cum dividen emiten sedikit banyak akan mewarnai pergerakan IHSG. Di samping itu, investor akan merespons pergerakan bursa Wall Street AS seiring rilis laporan advance PDB AS kuartal I 2023.
Di samping itu, sejumlah rilis pertumbuhan ekonomi Q1 negara Eropa dan antisipasi rilis data indeks PCE (harga konsumsi personal) AS akan ikut menjadi sentimen penyerta pada perdagangan jelang akhir pekan.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Kamis (27/4), IHSG berhasil menembus level resistance kunci berupa MA 200 (6.929). Penembusan ini penting untuk melihat apakah IHSG akan kembali ke tren bullish-nya ke depan.
Namun, IHSG masih tertaha di area resistance 6.960.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 64,19
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan makin melebar. Sedangkan, histogram kembali membentuk bar positif.
Hari ini, IHSG berpotensi akan kembali menguji resistance 6.960 sebelum menentukan arah selanjutnya. Apabila berhasil menembus resistance tersebut, IHSG akan menguji level psikologis 7.000.
Sementara, apabila gagal, level support terdekat berada di MA 200 (6.929) dan level psikologis 6.900.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat