Market Commentary

Keramik Sepi Penjualan, Saham ARNA 'Ditinggal' Investor

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
27 April 2023 14:33
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan Kamis (27/4/2023) PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) terkoreksi hingga 2% di level Rp910. Penurunan harga saham ARNA hari ini di dorong oleh penurunan kinerja dari hasil laporan keuangan ARNA kuartal I 2023.

Berdasarkan laporan keuangan Arwana yang dirilis Rabu (26/4/2023) di Bursa Efek Indonesia (BEI), ARNA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 659,83 miliar pada kuartal I 2023. Pendapatan Arwana turun 11,27% jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022 sebesar Rp 743,6 miliar.

Diketahui penjualan ARNA berasal dari segmen industri dan segmen distribusi. Dari total penjualan, penjualan kepada PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) yang merupakan pihak berelasi, sebesar Rp 460,36 miliar. Penjualan ke CSAP mencapai 87% dari total penjualan ARNA.

Beban pokok penjualan ARNA turut turun 11,33% menjadi Rp 391,79 miliar pada kuartal pertama 2023, jika dibandingkan dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 441,86 miliar.

Sehingga laba kotor ARNA juga ikut turun 11,17% menjadi Rp 268 miliar di kuartal pertama 2023, dari kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp 301,74 miliar. Sehingga ARNA mencatatkan penurunan laba bersih 14,82% menjadi Rp 145,3 miliar pada kuartal pertama tahun ini, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 170,5 miliar.

ARNA juga mencatatkan penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 592,5 miliar, turun 10,80% dibandingkan kuartal I 2022 yang sebesar Rp 664,35 miliar. Kas dan setara kas akhir tahun ARNA juga turun dari Rp452,13 milliar di kuartal I 2022, menjadi Rp260,8 miliar di kuartal I 2023.

Diketahui pabrik ARNA di Mojokerto yang memproduksi polished glaze porcelain sudah mulai berproduksi di awal April. Harapan Perseroan hal ini dapat meningkatkan penjualan dan kinerja dari Perseroan.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Keramik RI Disebut di Arsip 'Hitam' Rahasia AS, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular