
'Hantu' Ini Muncul dan Merusak Berkah Ramadan Tahun Ini

Akibat inflasi yang meningkat, masyarakat juga mengalihkan pembelian kepada barang yang lebih murah.
Dari wilayah Indonesia, kenaikan belanja di Bali dan Nusa Tenggara lebih ditopang oleh kenaikan volume sementara Jawa dan Kalimantan lebih disebabkan oleh kenaikan harga barang.
Wilayah lain menunjukkan penurunan volume dan nilai karena harga barang yang meningkat tajam.
Data MSI pada Januari-Maret 2023 menunjukkan frekuensi belanja lebih tinggi dibandingkan tahun lalu tetapi secara nilai lebih rendah.
Kondisi ini kemungkinan terjadi karena orang menurunkan pembelian ke barang yang lebih rendah, orang lebih sering belanja di mini market atau lebih hati-hati.
Senada, ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suryaputra Wijaksana menjelaskan ada skala dari peningkatan konsumsi domestik menjelang Ramadan. Namun, peningakatan relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
![]() belanja fashion dan lain-lain |
Kondisi merujuk pada data penjualan eceran Bank Indonesia periode Maret 2023.
Hal ini terlihat jelas dari peningkatan penjualan pakaian dan rekreasi yang lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
Indeks Keyakinan Konsumen Bank Indonesia Maret juga menunjukkan optimisme kelompok pendapatan rendah (di bawah Rp3 juta) tertekan.
"Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh inflasi makanan yang masih cukup tinggi, dampak dari kenaikan harga bahan bakar bersubsidi pada tahun 2022, dan pemutusan hubungan kerja di sektor-sektor yang berkaitan dengan ekspor," ujar Suryaputra dalam laporannya
Economic Update: Keyakinan Konsumen & Penjualan Ritel Maret 2023
Dia menambahkan pertumbuhan rata-rata saldo rekening kecil (di bawah Rp100 juta) kian melambat.
Tingginya proporsi pendapatan untuk konsumsi, dan menurunnya pembelian barang tahan lama (durable goods) kelas ini mengindikasikan penurunan daya beli yang signifikan.
Sementara itu, kelompok menengah atas (pengeluaran lebih dari Rp5 juta) juga merasa lebih optimis. Namun pola konsumsi kelompok ini menunjukkan sikap wait and see.
Mereka juga banyak menghabiskan pendapatan untuk membayar cicilan dan alokasi untuk tabungan.
"Terbatasnya upside peningkatan permintaan masyarakat akibat momentum bulan Ramadan diprediksikan akan memperlambat momentum pertumbuhan konsumsi domestik," ujar Suryaputra.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]