Jelang Lebaran Malah Lesu, Harga CPO Turun Lagi

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
13 April 2023 10:03
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau terkoreksi di sesi awal perdagangan Kamis (13/4/2023).

Koreksi ini memperpanjang tren pelemahan yang berlangsung sejak perdagangan.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau terkoreksi 1,91% ke posisi MYR 3.703 per ton pada pukul 09:20 WIB. Dengan perlemahan ini membawa harganya kembali jatuh ke level 3.700-an.

Pada perdagangan Rabu (12/4/2023) harga CPO ditutup terkoreksi 2,91% ke posisi MYR 3.775 per ton. Dalam tiga hari perdagangan,  CPO mencatatkan pelemahan 0,5%, namun secara bulanan harganya masih naik 0,37%. 



Terkoreksinya harga CPO dipicu karena lemahnya ekspor April dan perkiraan output yang lebih tinggi. Kondisi ini ikut membebani sentimen pasar.

Merosotnya harga terjadi sejak perdagangan kemarin setelah Asosiasi Penggiling Minyak Sawit Semenanjung Selatan (SPPOMA) melaporkan kenaikan produksi bulanan sebesar 35% selama 10 hari pertama bulan April.

"Permintaan adalah kekhawatiran lain di bulan April, dengan harga minyak nabati yang bersaing seperti minyak bunga matahari dan minyak rapeseed menyempit dibandingkan kelapa sawit," kata Paramalingam Supramaniam, direktur broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor dikutip Reuters.

Berdasarkan data surveyor kargo Societe Generale de Surveillance mengatakan pada Selasa (11/4/2023), ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 April turun 16,2% menjadi 408.663 ton dari 487.530 ton pada periode yang sama Maret.

Sementara itu, produksi kedelai di Argentina akan turun ke level terendah dalam 23 tahun, lebih kecil dari perkiraan sebelumnya, karena kekeringan yang membuang-buang tanaman menghancurkan ladang di produsen utama Amerika Selatan.

Sementara itu, berdasarkan data yang diterbitkan oleh Komisi Eropa menunjukkan pada hari Rabu (12/4/2023), impor kedelai Uni Eropa pada musim 2022/23 yang dimulai pada Juli telah mencapai 9,47 juta ton pada 9 April.

Jumlah ini turun 12,79% dibandingkan 10,86 juta setahun sebelumnya.

Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 1,1%. Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 0,2%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,2%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

 

Namun, sebagian besar pelaku pasar percaya bahwa harga secara keseluruhan akan tetap stabil dengan datangnya Idul Fitri dan pabrik tutup untuk waktu yang lebih lama karena hari libur.

Menurut analis teknikal Wong Tao yang dikutip Reuters, pada perdagangan hari ini harga CPO mungkin akan hanya mencapai target MYR 3.683-3.613 per ton, penembusan di atasnya bisa membuka jalan MYR 3.797 per ton.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rebutan Pasokan Jelang Lebaran, Harga CPO pun Nanjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular