Asing Ngebet Surat Utang RI Tapi Maaf Jokowi Lagi Banyak Duit
Jakarta, CNBC Indonesia - Minat investor asing untuk membeli Surat Utang Negaar (SUN) sudah kembali meningkat tajam. Namun, pemerintah malah gagal memenuhi target lelang kemarin.
Pemerintah melaksanakan lelang SUN kemarin, Selasa (11/4/2023), untuk tujuh seri. Di antaranya SPN03230712 (new issuance), SPN12240411 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).
Total penawaran yang diterima pemerintah mencapai Rp 44,99 triliun. Jumlah tersebut melonjak 53,3% dibandingkan pada lelang sebelumnya.
Dari total penawaran yang masuk, yang datang dari investor asing tercatat Rp 9,66 triliun. Jumlah tersebut melesat 59,6% dibandingkan lelang sebelumnya.
Dari jumlah penawaran tersebut, pemerintah hanya menyerap utang dari investor asing sebesar Rp 5,15 triliun, lebih besar dibandingkan lelang sebelumnya yang tercatat Rp 4,11 triliun.
Secara keseluruhan, pemerintah menyerap utang senilai Rp 16,5 triliun atau terendah sepanjang tahun ini. Artinya, pemerintah gagal memenuhi target indikatif.
Dari total tujuh seri yang ditawarkan, dua seri tidak dilirik oleh investor asing yakni tenor pendek SPN03230712 dan SPN12240411. Pada lelang sebelum, dua surat utang tenor pendek juga gagal menarik minat investor asing.
Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Deni Ridwan menjelaskan meningkatnya penawaran investor asing disebabkan oleh ekspektasi pasar yang memperkirakan sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.
Selain penawaran yang lebih rendah, kabar buruk dari lelang SUN kemarin adalah lebih tingginya yield atau imbal hasil pada sejumlah seri.
Yield rata-rata tertimbang (Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN kemarin melandai 2-13 bps.
WAY pada seri benchmark FR0096 tercatat 6,63%, lebih rendah dibandingkan pada lelang sebelumnya 6,76%.
Untuk tenor lima tahun FR0095 sebesar 6,34% dari 6,36% pada lelang sebelumnya.
Namun, yield tertinggi yang diminta investor jauh lebih besar. Untuk FR0096 tercatat 7,00% dari 6,9% pada lelang sebelumnya. Untuk tenor lima tahun FR0095 tercatat 6,5% dari 6,45% pada lelang sebelumnya. Artinya, imbal hasil yang diminta investor lebih tinggi.
Direktur Jenderal DJPPR Suminto menjelaskan pemerintah tidak menyerap surat utang sesuai target karena kondisi kas negara pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini masih memadai.
"Lelang SUN kemarin bagus. Incoming bids strong, harganya juga bagus. Namun karena kondisi kas sangat ample, yang dimenangkan sedikit di bawah target indikatiff. Penerimaan negara sangat bagus," tutur Suminto kepada CNBC Indonesia.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcidonesia.com
(mae/mae)