
Singgung Vietnam, Bahlil: Jangan Kucilkan Negara Sendiri

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi Indonesia atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan Foreign Direct Invesment (FDI) atau aliran dana investasi asing masuk terbesar di Asia Tenggara.
Sehingga, kata Bahlil, gejolak ekonomi global sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan nasional dan investasi Indonesia. Pasalnya, porsi FDI terhadap investasi masuk ke Indonesia sebesar 54% dari realisasi investasi sepanjang 2022.
"Global sangat berpengaruh ke pertumbuhan nasional kita dan investasi kita," ujarnya di Bappenas, Kamis (6/4).
Bahkan, untuk sektor riil FDI Indonesia lebih besar dibandingkan Singapura. "FDI yang masuk ke Asia Tenggara, tertinggi pertama itu Singapura, kedua Indonesia. Bukan Vietnam. Jadi jangan salah ngutip, kita kadang-kadang sering mengucilkan negara sendiri. Singapura itu terbesar sektor keuangan. Kalau riil Indonesia lebih besar daripada Singapura," ungkapnya.
Bahlil menyebut, saat inu pihaknya akan bekerja keras untuk merealisasikan target investasi 2023, sebesar Rp 1.400 triliun. Sementara realisasi investasi di Tanah Air sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun. Dengan capaian ini, maka target pemerintah sebesar Rp 1.200 triliun telah tercapai.
"Kalau dunia ini ribut terus uang Rp 1.207 triliun itu yang beredar itu FDI kita 54%," ucapnya.
Bahlil menambahkan, investasi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa harus merata. Tujuannya, agar terjadi pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
"Presiden meminta (investasi masuk) jangan Jawa sentris, harus Indonesia sentris," pungkasnya.
(Romys Binekasri/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil: Pengusaha Hebat Siasati Aturan & Taklukkan Pejabat
