
Balik Arah dengan Cepat, Harga Batu Bara Ambles 3% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara langsung jatuh setelah terbang hampir 10%. Pada perdagangan Selasa (4/4/2023), harga batu bara kontrak Mei di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 204,65 per ton. Harganya ambles 3,47%.
Pelemahan tersebut hanya berselang sehari setelah harga pasir hitam melambung 9,84% sehari pada Senin (3/4/2023).
Harga batu bara melemah karena terseret anjloknya harga gas serta proyeksi cuaca yang berbalik arah.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) ambruk 9,34% sehari menjadi 46,57 euro per mega-watt hour (MWh) kemarin.
Melemahnya harga gas disebabkan oleh berbalik arahnya proyeksi cuaca di Eropa. Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.
Suhu di Eropa diproyeksi tidak akan seburuk pada prakiraan sebelumnya, Sejumlah wilayah Eropa akan lebih hangat.
Sebelumnya, prakiraan cuaca menyebutkan suhu di sebagian Eropa akan lebih dingin setidaknya hingga akhir pekan ini.
Suhu di Jerman dan Eropa tengah akan berada di kisaran 3-7 derajat Celcius. Suhu tersebut di bawah rata-rata tahunannya.
Dengan suhu yang lebih hangat maka penggunaan listrik, termasuk dari batu bara dan gas akan berkurang sehingga permintaan melandai.
Terlebih, pasokan batu bara di pelabuhan utama Eropa ada dalam posisi tertinggi nya dalam sebulan terakhir.
Melandainya harga batu bara juga dipengaruhi kepastian impor China.
Dikutip dari Reuters, impor batu bara China memang diperkirakan akan menembus 26,82 juta ton pada Maret 2023, tertinggi sejak Januari 2017.
Jumlah tersebut melonjak 41% dibandingkan bulan sebelumnya dan melesat 70% dibandingkan Maret 2022.
Impor China sebenarnya masih tanda tanya. Banyak yang memperkirakan laju kencang impor tidak akan bertahan lama. Salah satunya adalah karena industri baja Tiongkok belum bergerak cepat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Batu Bara Terjun Bebas, Sinyal Bearish?