Sectoral Insight

Panen Raya! Harga Beras & Saham Emitennya Bakal Turun?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
04 April 2023 13:05
Presiden Joko Widodo didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo  meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah Kamis (9/3/2023). (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah Kamis (9/3/2023). (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga gabah dan beras mengalami penurunan di sejumlah provinsi. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, hasil pengamatan BPS di 90 kota indeks harga konsumen (IHK), terdapat 29 kota yang telah mengalami penurunan harga beras. Adapun penurunan harga beras terdalam terjadi di Kota Mataram.

Penurunan harga gabah dan beras efek dari panen raya di sejumlah sentra sudah merata sehingga pasokan beras terus mengalir baik ke pedagang maupun ke pasar-pasar di seluruh Indonesia.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa panen raya sudah dimulai sejak pertengahan Februari 2023 dan terus berlangsung hingga April ini. Dengan berlangsungnya panen raya secara merata di seluruh tanah air tersebut maka ketersediaan dan pasokan beras nasional secara otomatis akan tercukupi.

Pudji mengatakan, harga gabah kering panen di tingkat petani pada bulan Maret 2023 menurun sebesar 7,65% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun apabila dihitung secara tahunan harganya tetap meningkat sebesar 15,41% (YoY). Demikian juga dengan harga gabah kering giling yang menurun sebesar 5,99% secara (MtM) dan meningkat sebesar 13,10% secara (YoY).

Karena hal tersebut, secara bulanan kenaikan harga beras tertinggi hanya terjadi di tingkat eceran dan secara tahunan kenaikan harga beras tertinggi terjadi di tingkat penggilingan.

Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi atau HET beras untuk klasifikasi medium dan premium berdasarkan zonasi.

Di sisi lain, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri meminta seluruh pihak terkait untuk mengoptimalkan penyerapan padi hasil panen raya seiring harga gabah kering dan harga gabah kering giling di tingkat petani yang turun pada Maret 2023.

Kuntoro juga meminta adanya kolaborasi cukup kuat antar lembaga kementerian maupun swasta untuk sama-sama melakukan penyerapan gabah petani dengan harga acuan yang telah ditetapkan.

Diketahui produksi beras pada tahun 2022 mencapai 31,54 juta ton atau naik 0,29% jika dibandingkan tahun 2021 yang berjumlah 31,36 juta ton. Sementara kebutuhan konsumsi hanya mencapai 30,20 juta ton. Dengan demikian terdapat surplus beras dalam negeri sebesar 1,3 juta ton tahun lalu.

Penurunan harga beras saat ini akan berimbas kepada emiten-emiten produsen beras. Yang di mana diketahui beberapa emiten beras mengalami penurunan harga saham dan juga kinerjanya pada buku tahun 2022.

Namun di sisi lain, diproyeksikan produksi beras hingga akhir tahun 2023 akan meningkat.

Pudji Ismartini selaku Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan BPS mengatakan prediksi produksi beras pada Januari-April 2023 menggunakan angka luas panen Januari 2023, potensi luas panen Februari-April 2023, serta rata-rata produktivitas SR I dari 2018-2022.

Harga beras diprediksi akan naik. Menurut Ketua Umum Koperasi Pasar Beras Induk Cipinang Zulkifli Rasyid mengatakan harga beras medium tinggi di pasaran karena stoknya yang sangat menipis.

Hal lain yang membuat harga beras melonjak khususnya beras medium karena pasokan beras dari daerah tidak masuk ke Pasar Beras Induk Cipinang. Hal itu menyebabkan pedagang lainnya kesulitan untuk mendapatkan stok.

Dimana permintaan banyak namun ketersediaan stok sedikit.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Persamaan Harga Beras Dengan Emiten HOKI: Sama-Sama Mahal!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular