
Dear Investor, Simak Nih Jadwal Stock Split Bank Mandiri!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah mengantongi izin pemecahan nilai nominal saham atau stock split dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasiĀ ini telah direstui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa pekan lalu.
Direktur Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma mengatakan aksi korporasi yang akan dilakukan Bank Mandiri ini akan menguntungkan dan berpotensi dilirik investor, terutama investor ritel.
"Stock split bagusĀ buat meningkatkan likuiditas dan menyasar investor ritel," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Senin (3/4/2023).
Bagi investor, simak jadwal stock split BMRI:
Berikut jadwal pelaksanaan stock split BMRI
-Akhir perdagangan dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 3 April 2023
-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi: 4 April 2023
-Penentuan daftar pemegang saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil pemecahan saham (recording date): 5 April 2023
-Periode peniadaan perdagangan di pasar tunai (suspensi) selama 2 hari bursa: 4-5 April 2023
-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 6 April 2023
Bank Mandiri melakukan stock split dengan rasio 1:2 atau 1 saham lama dengan nilai nominal Rp 250 per saham menjadi 2 saham baru dengan nilai nominal Rp 125 per saham.
Dalam aksi korporasi ini, untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan 1 saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia.
Adapun akhir perdagangan dengan nilai nominal lama pada 6 April 2023, sedangkan awal perdagangan dengan nilai nominal baru pada 10 April 2023.
"Sehubungan dengan pemecahan saham, perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip dari PT Bursa Efek Indonesia sesuai surat No. S-00973/BEI.PP/01-2023 tanggal 26 Januari 2023," ungkap Sekretaris Korporasi Bank Mandiri Rudi As Atturridha.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stock Split BMRI, Sahamnya Menarik Buat Investor Ritel?
