Market Commentary

Ini Alasan Kenapa Saham Bank Kakap RI Lagi Malas Gerak

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
31 March 2023 11:08
BRI juga memberikan layanan di kantor cabang BRI secara terbatas selama dua hari yakni pada tanggal 12 dan 15 Mei 2021.
Layanan perbankan yang diberikan diantaranya berupa pembukaan rekening, tarik setor simpanan, setoran pinjaman, complain handling, dan jual beli bank notes. Penebusan setoran BBM/Non BBM untuk layanan Pertamina bisa dilakukan di 135 kantor cabang. Sementara itu pelayanan pick up service layanan korporat PT. ASDP Indonesia Ferry bisa dilakukan di 37 kantor cabang
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan Indonesia kelompok KBMI 3-4 terpantau cenderung mendatar pada perdagangan sesi I Jumat (31/3/2023), meski sentimen pasar pada hari ini cenderung positif.

Dari 13 saham bank KBMI 3-4, tercatat hanya empat saham yang menguat dan tiga saham yang melemah. Sedangkan sisanya yakni enam saham cenderung stagnan.

Berikut pergerakan saham bank KBMI 3-4 pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Syariah IndonesiaBRIS1.6752,13%
Bank Pan IndonesiaPNBN1.3950,72%
Bank MegaMEGA5.1500,49%
Bank MandiriBMRI10.2500,24%
Bank Negara IndonesiaBBNI9.3500,00%
Bank Tabungan NegaraBBTN1.2400,00%
Bank Danamon IndonesiaBDMN2.8900,00%
Bank Maybank IndonesiaBNII2300,00%
Bank PermataBNLI9450,00%
Bank OCBC NISPNISP7700,00%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI4.740-0,21%
Bank CIMB NiagaBNGA1.270-0,39%
Bank Central AsiaBBCA8.775-0,57%

Sumber: RTI

Hingga pukul 10:37 WIB, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi saham bank yang penguatannya cukup besar, yakni mencapai 2,13% ke posisi harga Rp 1.675/unit.

Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham bank yang koreksinya paling besar yakni mencapai 0,57% menjadi Rp 8.775/unit.

Sentimen pasar pada hari ini sejatinya cenderung positif, menjelang akhir perdagangan kuartal I-2023. Namun, saham-saham bank di RI justru tidak banyak bergerak.

Sentimen positif datang dari AS, di mana data tenaga kerja AS menunjukkan klaim tunjangan pengangguran dalam sepekan yang berakhir 25 Maret sebanyak 198.000 klaim, naik 7.000 dibandingkan pekan sebelumnya, dan sedikit di atas ekspektasi 195.000 klaim.

Klaim tunjangan pengangguran tersebut memberikan gambaran pasar tenaga kerja AS yang masih kuat meski The Fed sudah sangat agresif dalam menaikkan suku bunga.

Selain itu, data yang dirilis hari ini menunjukkan data produk domestik bruto (PDB) final AS pada kuartal IV-2022 tumbuh sebesar 2,6%, lebih rendah dari rilis sebelumnya 2,7%.

Di kuartal I-2023, pertumbuhan ekonomi AS diprediksi masih akan berakselereasi. Berdasarkan data GDP Now milik Fed Atlanta, PDB Negeri Paman Sam diprediksi tumbuh 3,2%.

Kuatnya perekonomian AS sebenarnya memberikan kebingungan di pasar. Dalam kondisi normal, hal tersebut bagus, tetapi saat "berperang" melawan inflasi tinggi akan menjadi buruk.

Inflasi tinggi akan susah turun saat PDB tumbuh tinggi. Namun, dengan The Fed diprediksi tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga, bahkan banyak yang melihat tidak akan dinaikkan lagi, harapan AS lolos dari resesi semakin besar, meski masih menyisakan pertanyaan apakah inflasi bisa turun atau masih tetap bandel.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Jumbo Kompak Cetak Rekor, Ada BMRI dan BBNI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular