Produsen Ungkap Batu Bara Tetap Populer, di Tengah Pamor EBT

Jakarta, CNBC Indonesia - Energi baru terbarukan (EBT) perlahan mulai mendominasi pasokan energi global dan semakin banyak diminati sebagai sumber energi bersih. Meski demikian batu bara belum dapat ditinggalkan secara penuh.
President Director PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) Ronald Sutardja mengatakan, masih optimistis komoditas batu bara masih dibutuhkan dan belum kehilangan pamornya.
"Kami tidak tahu berapa tahun lagi, berapa banyak lagi (batu bara dibutuhkan), yang kami tahu, kalau kami yang masih berkecimpung di industri ini, kami harus bekerja seefisien mungkin, berprestasi semaksimal mungkin, keunggulan operasional sebaik mungkin supaya efisien sehingga pemilik tambang kita harganya tidak mahal," ungkap Ronald dalam Media Roundtable Discussion, Selasa (28/3/2023).
Seperti diketahui sejauh ini komoditas batu bara masih sangat dibutuhkan sebagai sumber energi yang mudah didapatkan dan murah. Emas hitam ini dibutuhkan seluruh dunia di tengah gejolak perang Rusia-Ukraina, yang berimbas pada krisis energi.
Sebagai negara yang kaya akan komoditas ini, Indonesia pun kebanjiran orderan batu bara dari mancanegara, khususnya Eropa. Pada 2022 Delta Dunia Makmur membukukan pendapatan sebesar US$ 1,554 miliar atau sekitar Rp 25 triliun.
Sementara itu, Delta Dunia Makmur Executive Leadership Team Dian Andyasuri mengungkapkan, jumlah ini meningkat sebesar 71% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan kami bisa dibilang yang terbaik selama kami beroperasi. Jadi selama kami beroperasi, ini yang terbaik yang sudah kami hasilkan, apakah itu dari sisi produksi batu bara, dari sisi pendapatan, dan EBITDA," pungkas dia.
[Gambas:Video CNBC]
Video: Winter Semakin Dingin, Harga Batu Bara Kian "Ngebul"
(rah/rah)