
Saham Bank Besar RI Kembali Bergairah, Krisis Sudah Berakhir?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan Indonesia kelompok KBMI 3-4 secara mayoritas menguat pada perdagangan sesi I Rabu (29/3/2023).
Dari 13 saham bank KBMI 3-4, tercatat delapan saham menguat, tiga saham cenderung stagnan, dan dua saham melemah.
Berikut pergerakan saham bank KBMI 3-4 pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Syariah Indonesia | BRIS | 1.665 | 2,15% |
Bank Pan Indonesia | PNBN | 1.405 | 1,81% |
Bank Negara Indonesia | BBNI | 9.175 | 1,66% |
Bank Mandiri | BMRI | 10.275 | 1,48% |
Bank Maybank Indonesia | BNII | 230 | 0,88% |
Bank Danamon Indonesia | BDMN | 2.880 | 0,70% |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | 4.800 | 0,63% |
Bank Central Asia | BBCA | 8.725 | 0,58% |
Bank CIMB Niaga | BNGA | 1.255 | 0,00% |
Bank Permata | BNLI | 950 | 0,00% |
Bank OCBC NISP | NISP | 770 | 0,00% |
Bank Mega | MEGA | 5.100 | -0,49% |
Bank Tabungan Negara | BBTN | 1.235 | -1,98% |
Sumber: RTI
Hingga pukul 09:51 WIB, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memimpin penguatan saham perbankan besar di RI pada pagi hari ini, yakni melonjak 2,15% ke posisi harga Rp 1.665/unit.
Sedangkan untuk saham bank raksasa (big four), pergerakannya pada pagi hari ini cenderung menguat, di mana saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi yang paling besar penguatannya diantara saham bank raksasa lainnya yakni melesat 1,66% ke Rp 9.175/unit.
Namun, untuk saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terpantau ambles 1,98% menjadi Rp 1.235/unit.
Saham perbankan RI melanjutkan penguatannya meski sentimen global masih belum menentu, apalagi ada potensi AS akan mengalami resesi. Cerahnya saham perbankan RI berbanding terbalik dengan pergerakan saham perbankan di AS dan Eropa yang kembali merana kemarin.
Dari Eropa, saham Deutsche Bank AG kembali mengalami pelemahan, tetapi semua bursa utama mampu menguat tipis. Pergerakan tersebut membuka ruang berlanjutnya penguatan IHSG. Apalagi jika melihat fundamental dalam negeri yang berbeda dengan Negara Barat yang masih berkutat dengan inflasi tinggi.
Selain itu, kabar baik terselip di balik gonjang-ganjing sektor perbankan di AS dan Eropa, di mana bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sudah memberikan tandanya dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 4,75% - 5%.
Pasar kini melihat The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Bahkan, banyak yang memprediksi suku bunga akan dipangkas pada Juli nanti.
Hal tersebut tercermin dari perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 54% The Fed akan memangkas suku bunganya 25 bp menjadi 4,5% - 4,75%.
Di lain sisi, cerahnya saham perbankan di RI terjadi di tengah prospek pembagian dividen, di mana banyak perbankan di RI yang belum mengumumkan terkait pembagian dividen.
Sejauh ini, dua saham bank raksasa yang sudah melewati periode cum date dan ex date dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Jumbo Kompak Cetak Rekor, Ada BMRI dan BBNI
