Mengerikan! Bank-bank AS Pinjam Ribuan Triliun ke The Fed

Feri Sandria, CNBC Indonesia
27 March 2023 14:20
federal reserve
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank AS berbondong-bondong menggunakan program pinjaman The Fed untuk mengakses pendanaan karena gejolak sistem keuangan yang timbul setelah beberapa kegagalan bank terkenal.

Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) pada 10 Maret diikuti oleh Signature Bank pada 12 Maret mendorong deposan untuk menarik uang mereka dari beberapa bank dan menekan kinerja saham perusahaan keuangan. Hal ini membuat beberapa institusi mencari sumber uang tunai yang siap pakai, baik untuk membayar kembali nasabah atau untuk memastikan mereka memiliki cukup uang untuk menghadapi masa sulit.

The Fed yang didirikan pada tahun 1913 salah satunya bertujuan untuk menjadi tulang punggung sistem perbankan dan dapat meminjamkan uang kepada lembaga keuangan, dengan sejumlah syarat tertentu.

Selanjutnya pasca keruntuhan SVB dan Signature, The Fed pada 12 Maret membuat program yang pinjaman (Bank Term Funding Program) kepada bank terhadap aset keuangan mereka seolah-olah obligasi yang dimiliki masih memiliki nilai aslinya, sehingga kondisi yang menyergap SVB dapat terhindarkan.

Dengan meminjamkan aset dengan harga aslinya alih-alih nilai pasarnya yang lebih rendah, The Fed dapat melindungi bank dari keharusan menjual dengan kerugian besar. Kebijakan tersebut diharapkan bisa meyakinkan deposan dan mencegah penarikan uang secara besar-besaran (bank run).

Menurut laporan The New York Times, dua program utama tersebut secara kumulatif meminjamkan US$ 163,9 miliar (Rp 2.458 triliun) dalam sepekan hingga Rabu (22/3) minggu lalu, menurut data Fed. Angka tersebut sejalan dengan pinjaman US$ 164,8 miliar (Rp 2.472 triliun) seminggu sebelumnya.

Namun angka yang menggelembung pasca kejatuhan SVB jauh lebih tinggi dari biasanya. Laporan The Fed tersebut biasanya menunjukkan bank meminjam kurang dari US$ 10 miliar dalam program yang juga dikenal sebagai "discount window" The Fed.

Pinjaman yang meningkat menggarisbawahi kenyataan mengerikan bahwa tekanan terus mengalir melalui sistem perbankan. Pertanyaannya adalah apakah tanggapan pemerintah, termasuk program pinjaman bank sentral yang baru, akan cukup untuk menghentikannya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah AS Selamatkan Nasabah Tapi Tak Bailout Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular