Terkuras Tahun Lalu, AS Kesulitan Tumpuk Cadangan Minyak Lagi

Market - Susi Setiawati, CNBC Indonesia
24 March 2023 06:30
Kilang minyak Foto: Pixabay/John Perry

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) diperkirakan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengisi ulang cadangan minyaknya. Kondisi ini terjadi setelah AS melepas banyak cadangan minyaknya demi menjaga harga di pasar internasional tahun lalu.

Kemungkinan tersebut disampaikan oleh Menteri Energi Amerika Serikat (AS) Jennifer Granholm pada Kamis (23/3/2023) kepada anggota parlemen.

Dilansir dari Reuters, Amerika Serikat (AS) dapat membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengisi kembali cadangan minyak strategis, setelah Presiden Joe Biden tahun lalu memutuskan untuk melepas cadangan minyaknya hingga ke level terendah sejak 1983.

Sebagai catatan, AS melepas cadangan minyaknya hingga 15 juta barel pada Oktober 2022 sebagai upaya untuk menahan laju harga minyak global. Harga minyak pada tahun lalu  melambung setelah perang Rusia-Ukraina meletus.

"Tahun ini, akan sulit bagi kami untuk mengambil keuntungan pada harga rendah saat ini. Tapi kami akan terus mencari harga rendah itu di masa depan karena kami bermaksud untuk dapat menghemat pembayaran pajak." tutur Granholm, dikutip dari Reuters.

AS saat ini ingin mengisi kembali cadangan, setelah penjualan bersejarah tahun lalu sebesar 180 juta barel.

Penjualan besar-besaran dilakukan karena harga minyak mentah secara konsisten berada di sekitar $70 per barel sehingga melambungkan inflasi. Minyak dari penjualan itu dijual dengan harga sekitar $94 per barel.

Harga patokan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) telah turun menjadi sekitar $70 per barel minggu ini di tengah kekhawatiran tentang ekonomi di tengah krisis di beberapa bank. 

Dengan harga minyak global yang sudah melandai,  Granholm mengatakan pada sidang tersebut pemerintah ingin membeli kembali minyak di bawah $72 per barel atau di harga pasar.

Departemen Energi AS, bulan lalu, mengatakan bahwa pihaknya menerapkan strategi tiga bagian untuk mengisi kembali cadangan dalam jangka panjang.

Di antaranya adalah pembelian kembali dengan pendapatan sekitar US$4,5 miliar dari penjualan sebelumnya, pengembalian lebih dari 25 juta barel minyak dari bursa sebelumnya, dan kerjasama dengan Kongres untuk menghindari "penjualan yang tidak perlu yang tidak terkait dengan gangguan pasokan".

Pada tahun lalu Departemen Energi berhasil membujuk Kongres untuk membatalkan penjualan yang telah diamanatkan sekitar 140 juta barel yang telah ditetapkan berlangsung dari tahun fiskal 2024 hingga tahun fiskal 2027.

Departemen Energi AS bergerak maju dengan penjualan 26 juta barel dari The Strategic Petroleum Reserve (SPR) yang diamanatkan oleh Kongres di tahun-tahun sebelumnya untuk membantu mendanai anggaran federal. Minyak akan dikirimkan mulai 1 April hingga 20 Juni 2023.

Granholm mengatakan bahwa penjualan dan pemeliharaan pada dua lokasi dari empat lokasi cadangan akan mempersulit pembelian kembali minyak tahun ini.

Bryan Mound di Texas dan Bayou Choctaw di Louisiana keduanya sedang menjalani perencanaan "life extension".

SPR saat ini menampung sekitar 372 juta barel, terendah sejak 1983, di gua-gua garam berlubang di sepanjang Pantai Teluk. Pompa baja dan peralatan lainnya terus-menerus terpapar udara asin yang lembab.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Harga Minyak Mentah Dunia Kembali Cerah, Akan Bertahan Lama?


(saw/saw)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading