Mantan Bos OJK: Belajar Dari SVB, Bank Run Dapat Dicegah!

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 20/03/2023 15:35 WIB
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun perbankan global Amerika Serika (AS) sedang diterpa badai gejolak keuangan akibat Silicon Valley Bank (SVB), namun mantan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso optimis tidak akan berdampak pada industri perbankan nasional.

Wimboh memaparkan, belajar dari kasus SVB, meskipun bukan sebagai bank terbesar di AS juga harus diwaspadai. Para regulator harus membuat berbagai kebijakan strategis di setiap persoalan agar kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan tidak luntur.

"Kalau terjadi rush, bank sebesar apapun, sekuat apapun pasti akan menjadi masalah. Karena rush ini masyarakat tak percaya dan mengambil uangnya dan ini adalah solusi yang harus dikomuniaksikan lebih awal meski ada masalah tapi ada solusi," ujarnya dalam acara squawk box CNBC Indonesia, Senin (20/3).


Wimboh memaparkan, Indonesia telah berpengalaman dari berbagai krisis sejak 1997-1998, 2008, hingga Covid-19. Namun, perbankan Indonesia tetap dapat menjaga stabilitas sistem keuangan dan selalu meingkatkan sistem ketahanan melalui berbagai kebijakan, termasuk Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

Menurutnya, dampak SVB dan sejumlah bank lainnya di AS tidak akan mempengaruhi industri perbankan Indonesia karena perbankan Indonesia kuat dari segi peemodalan dan likuiditas.

"Harus kita yakinkan bahwa likuiditas kita aman. Baik dari likuiditas individu maupun dari sistem," ungkapnya.

Sementara, OJK sebagai regulator berperan dalam meyakinkan para pelaku pasar agar volatilitas di pasar modal kuga dapat terjaga dengan baik.

"Bagaimana menjaga perasaan agar masyarakat tetap tenang, bagaimana komunikasi sangat diperlukan terutama meski modal likuitas bagus, pasar cukup. Komunikasi adalah sangat penting agar masyarakat percaya," pungkasnya.

Wimboh menambahkan, sebenarnya SVB dapat memiliki solusi, namun karena terlanjur heboh dan membuat pelaku usaha panik, sehingga menjadi persoalan yang tidak dapat teratasi.

"SVB ini sebenarnya mempunyai beberapa solusi yang tunggu waktu beberapa hari, kemudian sudah terlanjur di rush dan akhirnya manjadi bermasalah. Kalau. sudah begitu peran otoritas bagaimana menyelesaikannya. Mencari investor dan tentunya FDIC sangat penting karena dia menjamin deposit, dan ini adalah alat salah satu contoh yang sebenarnya menurut hemat kami dengan komunikasi yang baik lebih awal ya ini bisa, tidak mesti terjadi rush," tutupnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Soroti Ketahanan Bisnis Asuransi, Pembiayaan & Dapen