
'Basmi' Dapen BUMN Bermasalah, Erick Thohir Ambil Langkah Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melaporkan perkembangan terbaru penanganan dana pensiun (dapen) bermasalah di depan Anggota Komisi VI DPR RI pada senin, (20/3/2023).
Erick berkata, pihaknya tengah dalam tahap transformasi pengelolaan dapen. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melaksanakan kontrak manajemen.
"Hari ini sudah memasuki agenda penyehatan dapen di kontrak manajemen. Jadi, semua dapen ada kontrak manajemennya, sehingga bisa kita deteksi ke dalamnya," ungkap Erick dalam paparannya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PSSI tersebut juga sempat menyinggung soal salah satu perusahaan dapen yang tengah terjerak dugaan kasus penyelewengan dana, yaitu Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan (DP4).
"Contoh kemarin sudah juga kejagung mengumumkan salah satu dapen pelindo yang nilai nya Rp150 miliar. Ini sudah dalam penjajakan," terangnya.
Selain menggunakan kontrak manajemen, Erick melihat melihat bahwa dapen ini bisa dikonsolidasikan dalam satu kebijakan walaupun memiliki manajemen berbeda.
Erick menargetkan, tahun ini BUMN bisa membuat roadmap itu kebijakan konsolidasi dapen tersebut. Meski begitu, implementasinya tidak bisa hanya dalam satu tahun, namun memerlukan waktu kurang lebih 3 tahun.
"Ini berbeda dengan Jiwasraya dan Asabri yang sudah satu, dan disuntik dana bantuan pemerintah. Nah, ini kita lihat kalau ini masing-masing perusahaan bumnnya yang harus tanggung jawab. Kita mau BUMN sehat, dan pensiunan bisa dapat keadilan," ungkap Erick.
Di Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI sebelumnya, Erick Thohir mengkhawatirkan masalah dapen menjadi bom waktu gagal bayar satu atau dua tahun ke depan.
"Saya takut, satu atau dua tahun ke depan jadi bom waktu," ujar Menteri BUMN Erick Thohir.
Bayangkan saja, hanya 35% dapen BUMN yang dikategorikan sehat. Sedang 65% sisanya sakit. "Ini sudah ada defisit yang sangat besar, Rp 9,8 triliun di 2021," imbuh Erick.
(Mentari Puspadini/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 65% Dapen BUMN Masalah, Anak Buah Erick: Siap-siap Kejutan!