Kabar SVB Lewat, Bursa Masih Tunggu 30 Calon Emiten
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna memastikan dampak keruntuhan bank besar Amerika Serikat (AS) Silicon Valley Bank (SVB) tidak akan memengaruhi calon emiten yang ada di daftar Initial Public Offering (IPO).
BEI mencatat, ada 27 perusahaan yang sudah berhasil melantai hingga hari ini. Masih ada 30 perusahaan lagi yang masih mengantre untuk masuk bursa.
"Pertama, ini yang sudah tercatat ada 27, di pipeline masih ada 30. Dan mereka masih jalan. Jadi mudah-mudahan, kita menunggu yang lain," ungkap Nyoman saat ditemui di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, (17/3/2023).
Dengan begitu, total perusahaan yang akan IPO di tahun 2023 masih berkisar di angka 57, alias tidak berkurang akibat dampak dari isu SVB.
Nyoman pun tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menambah angka tersebut.
Silicon Valley Bank (SVC). Bank yang dikenal mendanai startup digital resmi dinyatakan kolaps pada Jumat. Bank tersebut kolaps karena gagal mendapatkan suntikan modal dan penarikan dana dari nasabah dan investor. Dahsyatnya, SVB bangkrut hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar US$ 2,25 miliar atau setara Rp 34,75 triliun untuk menambah modal pada Rabu pekan lalu.
Signature Bank dan Silvergate Bank, keduanya diketahui merupakan bank utama untuk industri krypto di Negeri Paman Sam.
Signature disita pada Minggu malam oleh regulator perbankan sementara Silvergate mengatakan pada hari Rabu pekan lalu bahwa mereka akan menghentikan operasi dan melikuidasi banknya. Kejatuhan kedua bank itu terjadi setelah terjadinya ketidakstabilan di pasar stablecoin. Mulai dari keruntuhan TerraUSD Mei lalu, regulator telah memperhatikan stablecoin dalam beberapa minggu terakhir.
[Gambas:Video CNBC]
Pengumuman, 45 Perusahaan Ngantri IPO! Ini Daftarnya
(fsd/fsd)
