
Simak! Ini Arah Kebijakan Suku Bunga Acuan BI Terkini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) belum berencana mengubah arah kebijakan suku bunga acuan meskipun Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) berpotensi lebih agresif dibandingkan sebelumnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan dasar kebijakan suku bunga acuan di Indonesia mengacu kepada ekspektasi inflasi ke depan. Bukan kepada kebijakan suku bunga AS.
"Jadi tidak one to one korelasi dengan fed fund rate kita punya otonomi dari kebijakan moneter kita," kata Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur, Kamis (16/3/2023)
Inflasi Indonesia per akhir Februari 2023 adalah 5,47% dan khusus inflasi inti 3,09%. Perry meyakini inflasi akan kembali turun dalam beberapa bulan ke depan, yakni September 2023.
"Sehingga dasar pertimbangan (kenaikan) suku bunga acuan tidak perlu lagi atau memadai," ujarnya.
Kenaikan suku bunga acuan AS, kata Perry akan memberikan pengaruh terhadap nilai tukar rupiah. BI sendiri memilih untuk menggunakan instrumen intervensi agar terciptanya stabilitas.
"Kita stabilkan nilai tukar rupiah untuk mengendalikan mitigasi dampak gejolak global tadi," tegas Perry.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%