
Pemerintah Pastikan Indonesia Aman Dari Imbas Kejatuhan SVB

Jakarta, CNBC Indonesia -Kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) membuat sektor perbankan di seluruh dunia was-was terhadap kondisi keuangan. Namun, dipastikan tidak akan berdampak besar terhadap pasar keuangan Indonesia, khususnya obligasi.
Walau demikian, pemerintah tetap mencermati risiko yang dimungkinkan muncul ke depan. Hal ini diungkapkan Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Selasa (14/3/2023).
Sejak kabar kejatuhan SVB mencuat, imbal hasil surat berharga negara (SBN) bahkan cenderung turun. Dalam catatan CNBC Indonesia, tenor 10 tahun melandai 69 points ke 6,89% kemarin. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 1 Maret 2023.
"Hari Senin kemarin (13/3/2023), di pasar saham kan asing membukukan beli bersih Rp 0,03 triliun. Kemudian di pasar SBN asing juga beli bersih Rp 0,32 triliun. Masih positif, gak outflow," papar Suminto.
Suminto berpandangan situasi ini akan terbatas, artinya jauh dari krisis yang pernah terjadi pada 2008 lalu. "So far aman. Artinya bisa diantisipasi. Kalau dari dua hari ini masih managable, terkendali," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jatuhnya Silicon Valley Bank, Berawal Dari Panggilan Telepon