
Ekonom Optimistis Kinerja Bank RI Tumbuh Double Digit

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani memproyeksikan sektor perbankan diperkirakan akan mampu tumbuh double digit tahun ini. Proyeksi ini menurutnya sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2023 dengan target pertumbuhan kisaran 9-10%.
Faktor pendukung lainnya, yakni menurunnya angka restrukturisasi dan peningkatan kemampuan membayar debitur. Aviliani mengatakan, meski ada perpanjangan kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit, namun nilai justru terus turun.
Dia menyebutkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan restrukturisasi kredit saat ini telah berkurang dari Rp 800 triliun menjadi kisaran Rp 400 triliun.
"Itu berarti banyak orang mulai bisa bayar utang kan. Itu hal yang bagus, berarti bukan perusahaannya jatuh tetapi justru bisa bayar utang," ujar Aviliani di BNI Emerald Market Outlook di Hotel Kempinski, Kamis (9/3/2023).
Terlebih, katanya, dengan berlakunya UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang bersifat struktural. Nantinya ketika ada krisis keuangan, Bank Indonesia (BI) dapat menjadi Lender of the Last Resort atau pemberi fasilitas pinjaman kepada bank yang tidak likuid.
"Berarti bisa membeli di pasar primer. Jadi enggak selalu perlu mengeluarkan Perpu (peraturan pengganti undang-undang). Itu adalah hal yang bagus, sehingga resilience dari sektor keuangan itu akan jauh lebih stabil," pungkas Aviliani.
Dia menegaskan langkah tersebut penting dilakukan, jika pasar keuangan stabil, tidak akan terjadi krisis ekonomi yang parah. Sekali pun krisis ekonomi melanda negara-negara lain.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BNI Optimistis Ekonomi RI Tangguh di 2023, Ini Buktinya