Market Commentary

Saat IHSG Bergairah, 11 Saham Ini Malah Sentuh ARB

Market - Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 March 2023 14:20
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018). Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham terpantau ambles dan sudah menyentuh batas auto reject bawah (ARB) saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan sesi II Kamis (9/3/2023).

Hingga pukul 14:05 WIB, IHSG menguat 0,48% ke posisi 6.809,11. Saat IHSG menguat, setidaknya ada 11 saham yang ambles dan sudah menyentuh ARB.

Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Graha Layar PrimaBLTZ2.950-6,94%
Makmur Berkah AmandaAMAN605-6,92%
Indah Prakasa SentosaINPS216-6,90%
Waskita Karya (Persero)WSKT246-6,82%
Perdana Bangun PusakaKONI2.490-6,74%
Malacca Trust Wuwungan InsuranceMTWI126-6,67%
Link NetLINK2.240-6,67%
Indonesia Prima PropertyOMRE645-6,52%
Galva TechnologiesGLVA720-6,49%
Lion Metal WorksLION740-6,33%
ICTSI Jasa PrimaKARW60-6,25%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham emiten pengelola bioskop CGV Cinemas yakni PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) menjadi yang paling parah koreksinya, yakni ambruk hingga 6,94% ke posisi Rp 2.950/saham dan sudah mencetak ARB.

Berikutnya ada saham emiten properti yakni PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) yang anjlok 6,92% ke posisi Rp 605/saham.

Bahkan, saham konstruksi BUMN Karya yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) lagi-lagi masuk ke jajaran saham ARB sejak awal perdagangan hari ini, di mana saham WSKT sudah ambles 6,82% menjadi Rp 246/saham.

Saham WSKT diketahui sudah terkoreksi parah sejak Jumat pekan lalu atau sejak suspensinya resmi dibuka kembali oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat lalu.

Belum diketahui secara jelas alasan mengapa ke-14 saham tersebut ambles dan sentuh ARB selain aksi profit taking investor. Namun, pergerakan ke-11 saham tersebut masih cenderung volatil di tengah ketidakpastian kondisi global.

Sentimen IHSG hari ini sejatinya masih dipengaruhi oleh perkembangan terkini mengenai suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan data ekonomi AS.

Namun, imbas pidato Ketua The Fed, Jerome Powell yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut membuat kegalauan pasar keuangan semakin nyata, yang membuat pasar terpecah antara menginginkan The Fed menurunkan inflasi, kendati demikian rasa khawatir juga muncul penurunan bakal berlebihan sehingga menyebabkan tekanan ekonomi yang terus berlanjut.

Data ekonomi Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan mencatatkan penurunan tipis pada bulan Januari tetapi masih jauh melebihi jumlah pekerja yang tersedia karena gambaran tenaga kerja tetap ketat.

Hal ini membuat pejabat The Fed mengamati laporan JOLTS dengan cermat saat mereka merumuskan kebijakan moneter.

Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2023 atau sebulan menjelang Ramadhan justru menurun, yang dapat berdampak kepada tingkat belanja masyarakat selama Ramadhan.

Tetapi, mayoritas saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) yang menghijau membuat IHSG seakan melupakan sentimen dari AS.

Namun demikian, beberapa saham dengan kapitalisasi pasar kecil masih cenderung volatil dan cenderung menyentuh batas ARB-nya lagi hari ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

IHSG Ambruk Parah, 38 Saham Sudah ARB


(chd/chd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading