Market Commentary

Harga Batu Bara Masih Lesu, Kok Saham Batu Bara Malah Ngacir?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 March 2023 10:57
Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas saham emiten batu bara berbalik arah (rebound) ke zona hijau pada perdagangan sesi I Kamis (9/3/2023), meski harga batu bara acuan dunia masih cenderung lesu.

Hingga pukul 10:22 WIB, dari 20 saham batu bara di RI, 15 saham menguat, tiga saham stagnan, dan dua saham melemah. Dari 15 saham yang menguat, sembilan diantaranya sudah melesat lebih dari 1%, bahkan ada yang lebih dari 5%, dan sisanya yakni enam saham menguat kurang dari 1%.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.

Emiten
Kode SahamHarga TerakhirPerubahan
Borneo Olah Sarana SuksesBOSS575,56%
United TractorsUNTR27.3003,41%
Bumi ResourcesBUMI1273,25%
Adaro Minerals IndonesiaADMR1.2101,68%
Golden Eagle EnergySMMT6251,63%
ABM InvestamaABMM2.7401,48%
Delta Dunia MakmurDOID2901,40%
Mitrabara AdiperdanaMBAP6.4751,17%
Bukit AsamPTBA3.9001,04%
TBS Energi UtamaTOBA5200,97%
Alfa Energi InvestamaFIRE1040,97%
Prima Andalan MandiriMCOL6.4500,78%
Indo Tambangraya MegahITMG38.1000,53%
Indika EnergyINDY2.2300,45%
Baramulti SuksessaranaBSSR4.0000,25%
Atlas ResourcesARII2420,00%
Harum EnergyHRUM1.6300,00%
MNC Energy InvestmentIATA790,00%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.910-0,34%
Bayan ResourcesBYAN18.500-0,40%

Sumber: RTI

Saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menjadi yang paling besar penguatannya pada pagi hari ini, yakni melejit 5,56% ke posisi harga Rp 57/saham.

Selanjutnya di posisi kedua, ada saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang melonjak 3,41% ke Rp 27.300/saham.

Selain itu, beberapa saham batu bara berkapitalisasi pasar besar (big cap) pada pagi hari ini juga menguat, seperti saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Indika Energy Tbk (INDY)

Namun, untuk saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terpantau masih terkoreksi masing-masing 0,34% dan 0,4%.

Harga saham batu bara di RI terpantau bergairah meski harga batu bara acuan dunia masih cenderung lesu. Kabar baik dari perubahan pedoman harga acuan batu bara di RI oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepertinya menjadi penyebab saham batu bara di RI rebound.

Harga batu bara dunia belum juga membaik. Pada perdagangan Rabu kemarin, harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup melemah 0,55% di posisi US$ 182,25 per ton.

Pelemahan kemarin juga memperpanjang tren negatif harga batu bara yang melemah sejak akhir pekan lalu. Dalam empat hari perdagangan terakhir, harga batu bara anjlok 7,95%.

Harga batu bara terus melandai karena proyeksi memperkirakan permintaan batu bara akan melemah. Harga pasir hitam juga jeblok setelah harga gas ambruk. China sebagai konsumen terbesar batu bara di dunia memang sudah menunjukkan peningkatan impor.

Badan Kepabeanan China mencatat impor batu bara Tiongkok pada Januari-Februari 2023 menembus 60,64 juta ton. Jumlah tersebut melonjak 71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (35,39 juta ton).

Namun, kenaikan permintaan dari China juga dibarengi kabar buruk. Permintaan batu bara dari Tiongkok diperkirakan akan melambat karena aktivitas industri mereka belum sekencang yang diperkirakan.

Utilisasi pembangkit listrik batu bara China pun baru ada di kisaran 50-60% pada Februari 20023, menurun dibandingkan 70% pada Januari.

Pasokan batu bara di China pun kini menumpuk dan jauh lebih besar dibandingkan rata-rata dalam lima tahun terakhir.

Di lain sisi, ada sedikit kabar baik bagi para produsen batu bara di Indonesia, di mana Kementerian ESDM resmi mengubah pedoman penetapan harga patokan untuk penjualan komoditas batu bara. Aturan baru itu tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Noor 41.K/MB.01/MEM.B/2023.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif menyampaikan evaluasi formula HBA sendiri dilakukan karena mempertimbangkan permintaan dari para pelaku usaha.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular