Market Commentary

IHSG Bergairah, 9 Saham Big Cap Ini Jadi Pendorongnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 March 2023 10:20
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Kamis (9/3/2023), meski masih dibayangi oleh prospek kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS).

Per pukul 09:54 WIB, IHSG menguat 0,54% ke posisi 6.813,14. IHSG saat ini bergerak direntang 6.776,37 - 6.820,09.

Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) turut menopang penguatan IHSG pada pagi hari ini.

Berikut saham-saham yang membantu IHSG menguat.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Telkom IndonesiaTLKM6,113.9901,27%
Bank MandiriBMRI5,9510.4251,46%
Bank Central AsiaBBCA5,328.6250,58%
Astra InternationalASII4,716.0001,27%
Bank Negara IndonesiaBBNI3,809.0752,25%
United TractorsUNTR2,4627.0252,37%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI2,434.8500,21%
Merdeka Copper GoldMDKA2,034.1701,71%
Chandra Asri PetrochemicalTPIA1,992.2202,30%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham emiten telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi penopang terbesar IHSG pagi hari ini, yakni sebesar 6,11 indeks poin.

Berikutnya ada saham emiten perbankan yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turut menopang indeks masing-masing 5,95 indeks poin dan 5,32 indeks poin.

Terakhir, ada saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang mampu mendorong IHSG hingga menguat lebih dari 0,5% sebesar 1,99 indeks poin.

Sebelumnya kemarin, investor asing tercatat memborong beberapa saham big cap, di mana saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan BMRI menjadi yang paling banyak diborong asing kemarin yakni masing-masing Rp 177,7 miliar dan Rp 170,6 miliar.

Sentimen IHSG hari ini sejatinya masih dipengaruhi oleh perkembangan terkini mengenai suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan data ekonomi AS.

Namun, imbas pidato Ketua The Fed, Jerome Powell yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut membuat kegalauan pasar keuangan semakin nyata, yang membuat pasar terpecah antara menginginkan The Fed menurunkan inflasi, kendati demikian rasa khawatir juga muncul penurunan bakal berlebihan sehingga menyebabkan tekanan ekonomi yang terus berlanjut.

Data ekonomi Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan mencatatkan penurunan tipis pada bulan Januari tetapi masih jauh melebihi jumlah pekerja yang tersedia karena gambaran tenaga kerja tetap ketat.

Hal ini membuat pejabat The Fed mengamati laporan JOLTS dengan cermat saat mereka merumuskan kebijakan moneter.

Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2023 atau sebulan menjelang Ramadhan justru menurun, yang dapat berdampak kepada tingkat belanja masyarakat selama Ramadhan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular