Market Commentary
Proses Merger Berjalan, NOBU Ambles Hingga Nyaris ARB

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan yakni PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) atau Bank Nobu terpantau ambles pada perdagangan sesi I Rabu (8/3/2023), jelang pelaksanaan right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Per pukul 11:30 WIB, saham NOBU merosot 4,59% ke posisi Rp 520/saham. Saham NOBU bergerak direntang harga Rp 520 - 540 dan nyaris menyentuh auto reject bawah (ARB).
Saham NOBU sudah ditransaksikan sebanyak 42 kali dengan volume sebesar 220.500 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 115,2 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 2,75 triliun.
Hingga pukul 11:30 WIB, di order bid atau beli, terdapat 910 lot antrian di harga Rp 520/saham. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 510/saham, yakni sebanyak 1.132 lot antrian dan posisi harga tersebut menjadi batas bawahnya pada hari ini.
Sementara di order offer atau jual, terdapat 350 lot antrian di harga Rp 525/saham. Adapun antrian jual terbanyak berada di harga Rp 570/unit, yang mencapai 894 lot antrian.
Koreksi saham Bank Nobu terjadi di tengah rencana perseroan yang bakal melaksanakan aksi korporasi berupa penambahan modal dengan skema HMETD atau right issue.
Aksi korporasi ini dilakukan tak lama setelah Bank Nobu menyepakati penggabungan atau merger dengan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).
Berdasarkan prospektus ringkas perseroan, Bank Nobu berencana menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 2,6 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal mencapai Rp 100/saham.
Namun, perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan right issue dan baru akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 April mendatang.
Adapun dana yang diperoleh dari pelaksanaan right issue ini akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan sesuai dengan ketentuan modal inti bank minimal Rp 3 triliun sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Sebelumnya pada 23 Februari lalu, Bank Nobu menyelesaikan right issue dengan harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp 592/saham.
Dalam prospektusnya, Bank Nobu saat itu berencana mengeluarkan sebanyak 681,8 juta lembar saham. Namun nyatanya, Bank Nobu hanya melepas sebanyak 680,99 juta lembar saham.
Adapun berkaitan dengan merger dengan BABP, Bank Nobu mengatakan setiap aksi korporasi yang dilakukan perseroan bertujuan untuk mendukung pengembangan volume usaha perseroan dalam jangka panjang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Mau Merger Sama Bank 'Harry Tanoe', Ini Kinerja Bank NOBU
(chd/chd)