Sudah Dibantu China dan Korsel, Harga Batu Bara Tetap Ambruk

mae, CNBC Indonesia
08 March 2023 06:45
Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)
Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Lonjakan permintaan juga dilaporkan dari Korea Selatan. Reuters melaporkan impor batu bara dari Negara Ginseng diperkirakan akan mencapai 23,5 juta ton pada Januari-Maret tahun ini. Jumlah tersebut 1 juta ton lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Indonesia masih menjadi pemasok utama dengan kontribusi 45% diikuti dengan Rusia (205).

Impor melonjak karena kenaikan listrik selama musim dingin juga naiknya aktivitas industri. Pada 2022, penggunaan batu bara di Korea turun drastis karena masih terimbas pandemi Covid-19.

India juga melaporkan lonjakan penggunaan batu bara sejalan dengan pemulihan ekonomi mereka.

Konsumsi listrik India pada Januari 2023 mencapai 13,5 miliar kilowatt-hours (kWh) atau naik 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pembangkit listrik batu bara menyumbang hampir 16 miliar kWh atau naik 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Impor batu bara India diperkirakan akan melonjak ke depan karena mereka tengah mempersiapkan pasokan menjelang musim panas.

Sebaliknya, kawasan Eropa terus menunjukkan penurunan permintaan. Pasokan batu bara di pelabuhan barat laut Eropa kini berada di kisaran 5,52 juta ton. Jumlah tersebut 2,8 juta lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  
 

"Batu bara kini sedang tidak diminati karena musim dingin yang lebih hangat. Importir kini menunda pengiriman dari kontrak sebelumnya. Memang masih ada pengiriman tetapi volumenya tidak besar," tutur salah seorang trader, kepada Montel News. 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular