Waspada! Big Cap Masih Tertekan, IHSG Rawan Koreksi

trp, CNBC Indonesia
28 February 2023 13:15
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan berakhir di 6.848,32 atau terkoreksi 0,09% secara harian pada perdagangan sesi I hari ini (28/2/2023).

IHSG dibuka menguat kemudian bergerak di di wilayah positif namun berbalik arah lagi hingga ditutup di zona merah.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 208 saham naik, 273 saham turun dan 235 sisanya stagnan.

Sebanyak 11,7 miliar saham diperdagangkan dan berpindah tangan sebanyak 621 ribu kali serta nilai transaksi sekitar Rp 5,7 triliun.

Mayoritas saham blue chip melemah. Sumber Alfaria turun 2,37% disusul XL Axiata anjlok 2,30%. Di Posisi ketiga diisi Gudang Garam yang jatuh 2,17% dan Semen Indonesia turun 1,69%%. Saham Indofood Sukses juga melandai sebesar 1,52%.

Saham empat raksasa perbankan juga loyo, dengan BMRI menjadi yang paling minus (1,48%). Pasar saham Indonesia hari ini masih sepi sentimen, dengan investor mencerna sikap The Fed yang masih hawkish beberapa bulan ke depan.

Namun, diharapkan Wall Street dapat memperbaiki sentimen dengan menguatnya tiga indeks utama pada perdagangan Senin kemarin.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,22%, S&P 500 naik 0,31%, dan indeks padat teknologi Nasdaq Composite terapresiasi 0,63% pada perdagangan 27 Februari waktu New York.

Penguatan ini ditopang salah satunya oleh antusiasme investor yang mengharapkan akan dorongan positif dari laporan pendapatan dan laba sektor ritel.

Para pelaku pasar juga perlu memperhatikan pergerakan sektoral dan musim puasa serta libur lebaran yang akan datang.

Selain itu, adanya berita baik dari dalam negeri, seperti kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan yang tetap kuat dan stabil, diharapkan dapat menjadi vitamin bagi perbaikan kinerja IHSG.

Investor juga dapat menyimak kinerja keuangan emiten yang mulai mengumumkan kinerja keuangan tahunan, dan rilis data ekonomi global serta perkembangan ekonomi domestik, seperti acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2023 yang akan digelar hari ini.

Analisis Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan Fibonacci Retracement untuk mencari resistance dan support terdekat. Digunakan pula indikator Bollinger Band (BB) untuk menemukan support dan resistance selanjutnya.

IHSG membentuk pola pembalikan arah (bearish reversal) dengan tiga candle merah berisi yang biasa disebut pola three black crows atau tiga gagak hitam.

Hingga penutupan sesi I, IHSG berada di atas pita tengah BB yang menjadi support terdekat (6.844).

Apabila IHSG bertahan di atas pita tengah BB tersebut, IHSG berpotensi menahan penurunan hari ini. Namun, bila area tersebut jebol, IHSG berpotensi menguji support selanjutnya di area Fibonacci 38,2% (6.835) sebelum menentukan arah selanjutnya.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI juga ditutup turun ke 49,45, masih terbilang netral untuk melihat arah IHSG ke depan.

Sedangkan, dilihat dari indikator lainnya, yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD memang berada di atas garis sinyal, tetapi panjang histogram yang berada di teritorial positif semakin menipis.

Melihat IHSG yang kembali volatil, apalagi sejumlah big cap tertekan hingga siang ini, IHSG berpeluang kembali bergerak mixed dengan kecenderungan pelemahan di sesi II nanti.
Level support terdekat di 6.844 dan support selanjutnya di 6.835. Sedangkan, level resistance di kisaran 6.870-6.890.

CNBC INDONESIARESEARCH


(trp/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular