PGEO Bakal Gabungin Pembangkitnya Dengan TEPCO Nih

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
28 February 2023 11:25
Kantongi Sertifikat Carbon Credit, 
PGE Dukung Net Zero Emission Hingga 2,6 Juta TON CO2 per ahun
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan menggabungkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PGEO dan teknologi produksi hidrogen milik TEPCO HD untuk mengembangkan teknologi operasional.

Direktur Utama PGEO Ahmad Yuniarto mengatakan, hal itu dilakukan untuk mencapai produksi serta transportasi hidrogen hijau yang hemat biaya. Melalui studi bersama ini dan akan di support pengembangannya oleh New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO).

Hal itu dinyatakan saat Duta Besar Jepang melakukan kunjungan ke PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Dengan kunjungan ini perseroan berharap dapat bekerja sama untuk menambah value pada energi geothermal.

"PGE memiliki visi untuk menjadi perusahaan energi hijau kelas dunia dengan kapasitas geothermal terbesar di dunia dengan didukung oleh tiga pilar strategis yaitu mengoptimalkan area operasi yang sudah ada, memperluas geothermal value chain, dan mengembangkan area geothermal baru," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (28/2).

Sementara, Duta Besar Jepang Untuk Indonesia, Kanasugi Kenji untuk Indonesia menyampaikan, Jepang dan Indonesia sepakat dalam mewujudkan konsep Asia Zero Emission Community (AZEC). Menurutnya, Indonesia memiliki potensi geothermal yang sangat besar yaitu terbesar kedua di dunia, Jepang dan Indonesia memiliki tujuan yang sama untuk memperkuat kerja sama transisi energi.

"Hal ini juga merupakan kesepakatan kedua kepala negara antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan bilateral pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali," ungkapnya.

Sedangkan Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro mengatakan, produksi hidrogen merupakan salah satu area bisnis geothermal Pertamina NRE ke depan. Perseroan sedang mengembangkan pilot project untuk hidrogen hijau di area geothermal PGE dengan target produksi 100 kg/hari.

"Dengan potensi yang dimiliki, kami yakin dapat menjadi pionir dalam menghasilkan hidrogen hijau dan berkontribusi untuk pengurangan emisi karbon. Kami antusias agar dapat bekerja sama dengan TEPCO HD dalam pengembangan ini juga dengan NEDO," pungkasnya.

Sebagai informasi, PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar +1,8GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sebesar sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.


(ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Obligasi Hijau Membludak 8,25 Kali, Neraca PGEO Makin Sehat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular