
Kresna Life Blak-blakan Alasan Tak Segera Penuhi Titah OJK

Jakarta, CNBC Indonesia - Kresna Life memilih pinjaman subordinasi atau subordinated loan ketimbang mencari investor baru untuk menambah modal. Namun, rupanya perusahaan perusahaan tetap menyiapkan rencana tersebut sebagai skema cadangan.
Hal itu setidaknya diungkapkan oleh Komisaris Independen Kresna Life Nurseto. Ini demi memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat ini, AJK tengah melakukan sosialisasi tentang konversi SOL kepada para pemegang polis. Nurseto menyebutkan baru 70% dari sekitar 5000 pemegang polis yang terjangkau.
"Tahapannya kan, Setelah sosialisasi SOL selesai dan dokumen yang masuk direkap, baru bisa dihitung tingkat kesehatan keuangan perusahaan akibat dari program konversi ini. Dari sana lah, baru ketahuan berapa besaran nilai yang harus disetor dan atau didapatkan dari partner strategis," jelas Nurseto kepada CNBC Indonesia Rabu (22/2/2023).
Ia enggan menjawab siapa target mitra strategisnya maupun soal rincian modal atau rencana setoran modal.
Seperti diketahui, Kresna Life memilih menggunakan skema konversi SOL untuk menyelesaikan masalah gagal bayarnya. Namun, OJK menilai skema ini terlalu berisiko sehingga perlu ada dokumen persetujuan pemegang polis.
"Kresna memang punya masalah yang cukup fundamental. Secara solvabilitas, perusahaan itu sudah negatif dan satu-satunya cara memang adalah penambahan modal dari pemegang saham," jelas Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Ogi Prastomiyono belum lama ini.
OJK sejatinya sudah memberikan kesempatan hingga 10 kali untuk Kresna Life untuk menunjukkan skema penyelesaian kewajibannya kepada para nasabah. Namun, hingga deadline terakhir di awal pekan kemarin, dokumen yang diberikan masih belum sesuai dengan arahan OJK.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Ogah Cabut Batasan Usaha Kresna Life, Takut Skema Ponzi