
Saham BUMN Karya Kompak Melesat, Kenapa Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga saham konstruksi BUMN Karya terpantau melesat pada perdagangan sesi I Jumat (17/2/2023), meski emiten BUMN Karya masih dihadapi oleh masalah utang yang masih cukup tinggi.
Berikut pergerakan tiga emiten konstruksi BUMN Karyapada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
PP (Persero) | PTPP | 675 | 2,27% |
Wijaya Karya (Persero) | WIKA | 685 | 2,24% |
Adhi Karya (Persero) | ADHI | 468 | 1,74% |
Sumber: RTI
Hingga pukul 10:28 WIB, saham PT PP Tbk (PTPP) terpantau memimpin saham BUMN Karya pada pagi hari ini, dengan melesat 2,27% ke posisi Rp 675/saham.
Sedangkan di posisi kedua ada saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang melonjak 2,24% ke Rp 685/saham dan terakhir ada saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang melompat 1,74% menjadi Rp 468/saham.
Namun, untuk saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pada hari ini tidak mengikuti tiga saham BUMN Karya lainnya, karena saham WSKT sedang disuspensi oleh bursa sejak Kamis kemarin.
Belum diketahui secara jelas penyebab melesatnya tiga saham BUMN Karya pada pagi hari ini. Namun, ada lonjakan transaksi di tiga saham BUMN Karya.
Di saham PTPP, setidaknya volume transaksi pada pagi hari ini sudah mencapai 5,21 juta lembar saham yang ditransaksikan sebanyak 552 kali dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 3,51 miliar.
Sedangkan di saham WIKA, sudah ditransaksikan sebanyak 668 kali dengan volumenya mencapai 8,38 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 5,75 miliar.
Terakhir, saham ADHI sudah ditransaksikan sebanyak 1,029 kali dengan volumenya mencapai 6,53 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 3,04 miliar.
Sebelumnya per September 2022, total liabilitas atau utang di empat saham BUMN Karya mencapai Rp 215 triliun. Nilai fantastis ini ditengarai untuk modal kerja yang disebabkan oleh kebutuhan modal proyek-proyek baru.
Di PTPP, total liabilitas per September tahun lalu mencapai Rp 43,43 triliun. Sedangkan di WIKA mencapai 56,76 triliun, dan di ADHI sebesar Rp 37,68 triliun.
Adapun di WSKT, total liabilitasnya mencapai Rp 82,4 triliun per September 2022, menjadi emiten yang memiliki liabilitas terbesar di antara tiga emiten BUMN Karya lainnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Saham Hillcon Langsung Melesat Usai Resmi Melantai