
BI Tepati Janji! Suku Bunga Ditahan, Tak Ada Kenaikan Lagi

Perry memperkirakan rupiah terus menguat sejalan prospek ekonomi yang semakin baik dan fundamental ekonomi yang kuat, sehingga akan mendorong penurunan inflasi lebih lanjut.
Meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global juga diperkirakan menguntungkan rupiah.
Namun, senjata utama yang diyakini akan membuat rupiah adalah implementasi instrumen operasi moneter valas DHE berupa term deposit (TD) valas DHE sesuai mekanisme pasar.
Pokok-pokok mekanisme DHE pada term deposit valas:
1. Dilakukan sesuai mekanisme pasar mulai 1 Maret 2023
2. Jangka waktu TD valas akan ditawarkan untuk tenor 1,3, dan 6 bulan
3. Pemberian suku bunga TD DHE dilakukan secara kompetitif dengan memperhatikan suku bunga valas counterparty BI di luar negeri. Besaran tiering suku bunga akan semakin besar untuk penempatan nomimal yang lebih besar.
4. Pemberian agent fee/spread dari BI kepada bank dan lembaga lain sebagai peserta dilakukan secara mearik dengan besaran yang sema,n tinggi untuk jangka waktu yang semakin panjang.
5. Jangka waktu, tiering, dan besaran agent fee akan dievaluasi setiap tiga bulan.
"Kalau bank tersebut bisa mencari nasabah dan tenornya lebih panjang tentunya dia dapat fee lebih besar, jadi betul-betul mekanisme pasar," tutur Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti.
Devisa Hasil Ekspor (DHE) menjadi sorotan karena cadangan devisa terus melemah di tengah lonjakan ekspor.
Rupiah juga terus melemah, salah satunya karena pasokan dolar AS melemah. Padahal, pasokan dolar seharusnya meningkat karena ekspor Indonesia menembus rekor US$ 291,98 miliar pada 2022.
Sejumlah pihak meyakini banyaknya DHE yang diparkir di Singapura membuat lonjakan ekspor tidak berdampak besar kepada pasokan dolar AS.
Tingginya suku bunga deposito valas di Singapura yakni sekitar 4% membuat eksportir memilih untuk menaruh DHE mereka di perbankan Singapura.
Suku bunga deposito valas di dalam negeri ada di kisaran 1-2%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
