Awas, Skandal Adani Bisa Seret Harga Batu Bara Pekan Ini

maesaroh, CNBC Indonesia
13 February 2023 06:45
Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)
Foto: Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali tenggelam pada pekan lalu. Harga pasir hitam pada pekan inipun diperkirakan masih lesu.  Sentimen positif dari China menjadi harapan utama agar harga batu bara tidak terlalu tenggelam pekan ini.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (10/2/2023), harga batu bara kontrak Maret di pasar ICE Newcastle ditutup menguat 7,6% ke posisi US$ 206 per ton.

Namun, secara keseluruhan, harga batu bara ambruk 7,42% pada pekan lalu. Artinya, harga batu bara sudah ambles dalam enam pekan terakhir. Rekor buruk tersebut adalah yang pertama kali sejak Agustus 2019.

Harga batu bara juga sempat terjun di bawah US$ 200 pada Kamis pekan lalu. Harga di bawah US$ 200 tersebut adalah yang pertama kali sejak awal Februari 2022 atau era sebelum perang Rusia-Ukraina.

Pekan ini, pergerakan harga batu bara diperkirakan masih berat. Melandainya permintaan dari Eropa, melemahnya harga gas menjadi faktor utama, serta skandal Adani Group.  Namun, sentimen positfi dari China berupa pemulihan ekonomi TIongkok diharapkan bisa menopang pasir hitam.

Dilaporkan dari The Economic Times, Adani dikabarkan akan menjual harga batu bara dari pertambangan di Australia dan Indonesia milik mereka dengan harga diskon 4%.

Perusahaan konglomerasi asal India tersebut memilih untuk menjual dengan cepat pasokan harga batu bara mereka di tengah sorotan dunia atas skandal keuangannya.
Langkah Adani ini bisa semakin menekan harga batu bara mengingat besarnya pasokan yang dia miliki.

Adani Group diperkirakan memiliki tambang dengan kapasitas produksi hingga 50 juta ton yang tersebar di India, Australia, dan Indonesia.

Seperti diketahui, n
ama Grup membuat geger dunia setelah laporan riset dari Hindenburg Research. Lembaga itu menyebut ada penyimpangan yang dilakukan figur asal India itu sehingga kekayaannya melejit.

Menurut Hindenburg, Adani Group sebelumnya telah menjadi fokus dari empat investigasi penipuan besar pemerintah yang diduga melakukan pencucian uang, pencurian dana pembayar pajak, dan korupsi, dengan total sekitar US$ 17 miliar atau setara Rp 252 triliun.

Permintaan dari Eropa diperkirakan masih melandai. Suhu di Eropa yang semakin menghangat menjelang berakhirnya musim dingin akan menekan permintaan listrik.

Di sisi lain, pasokan listrik dari pembangkit tenaga angin diproyeksi meningkat. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) ambruk 6,8% sepekan pada pekan lalu ke posisi 53,95 euro per megawatt-jam (MWh).

Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya akan saling terpengaruh.

Pelemahan harga gas disebabkan oleh hangatnya suhu di Eropa serta masih memadainyanya pasokan.  Rata-rata pasokan gas di Eropa ada di angka 69%, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata dalam 10 tahun yakni 54%.

Pasokan diperkirakan masih akan memadai sejalan dengan akan kembali mengalirnya kiriman gas dari Freeport Amerika Serikat (AS) yang sudah terputus sejak Juni 2022 akibat kebakaran.

Masih lemahnya permintaan batu bara tercermin dari menurunnya pengiriman batu bara dari Australia ke berbagai penjuru dunia.

Pengiriman dari pelabuhan-pelabuhan utama Queensland hanya tercatat 15,45 juta ton pada Januari 2023 sementara pada Desember 2022 tercatat 17,12 juta ton.

Australia adalah eksportir terbesar untuk batu bara kokas serta terbesar kedua untuk batu bara thermal.

Sementara itu, pemulihan ekonomi Tiongkok diperkirakan bisa lebih cepat pada tahun ini setelah perbatasan internasional dibuka.

Lembaga Fitch Ratings batru saha merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi China menjadi 5% pada tahun ini, lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni 4,1%. Sejumlah data juga menunjukkan ekonomi China mulai menggeliat setelah Hari Raya Imlek.

UBS bahkan memperkirakan pertumbuhan konsumsi Negara Tirai Bambu akan melonjak 10-11% pada tahun ini. China merupakan konsumen terbesar batu bara sehingga perkembangan ekonomi di negara tersebut akan berdampak positif ke harga pasir hitam.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Batu Bara Terjun Bebas, Sinyal Bearish?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular