GOTO Seret IHSG Hingga Tergelincir 0,62% di Akhir Perdagangan

Azwar Muhammad, CNBC Indonesia
09 February 2023 15:48
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, (09/02/23), ditutup dengan penurunan cukup signifikan. Indeks turun 0,62% ke level di 6.904,08. 

Sebanyak 316 saham melemah, 212 saham mengalami kenaikan, dan 204 saham lainnya mendatar. Nilai transaksi mencapai Rp 10 triliun dengan melibatkan lebih dari 36,58 miliar transaksi saham.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, tujuh dari total sektor melemah. Sektor konsumen primer menjadi yang paling merugikan indeks dengan penurunan 2% lebih. Sementara itu, sektor utilitas dan finansial terpantau menjadi sektor penahan koreksi IHSG.

Merosotnya indeks pada penutupan kali ini tak lepas dari berjatuhannya saham-saham raksasa. Saham PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) hadir sebagai laggard utama setelah mengurangi indeks 15,19. 

Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berada di posisi laggard kedua setelah mengurangi indeks 8,53 poin. Berikutnya, saham PT  Astra International Tbk (ASII) mengurangi poin IHSG sebanyak 5,87, dilanjutkan Merdeka Copper dan Elang Mahkota yang sama-sama mengurangi 3,2 poin.

Pergerakan IHSG hari ini juga tak lepas dari sentimen negatif, salah satunya pelemahan rupiah. Pada penutupan perdagangan hari ini rupiah melemah 0,03% menjadi Rp 15.090. Nilai tukar rupiah yang melemah dapat mempengaruhi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Jika harga saham turun, maka indeks saham seperti IHSG juga umumnya akan mengalami penurunan.

Laju IHSG hari ini mengekor kinerja bursa saham Amerika Serikat.Kembali jebloknya Wall Street juga memberikan sinyal negatif dan menurunkan IHSG. Ketiga indeks utama kembali masuk ke zona merah pada perdagangan Rabu (08/02/2023) waktu setempat. Indeks Dow Jones, turun 0,6%, S&P 500 merosot 1,1% dan Nasdaq jeblok 1,7%.

Jerome Powell mengatakan bahwa suku bunga bisa naik lebih tinggi jika inflasi AS meningkat. Hasil data inflasi AS akan diterbitkan Selasa depan dan ekspektasi pasar suku bunga The Fed naik. Ada kemungkinan suku bunga The Fed naik ke 5-5,25% dan bahkan mungkin mencapai 5,25-5,5% pada Juni 2023 jika inflasi AS naik.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular